progresifjaya.id, PANDEGLANG – Warga Kp Mengger RT 01 RW 03 Desa Mandalasari, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten, merasa kesal dengan keberadaan tumpukan tanah di tepi jalan permukiman yang mengakibatkan menyempitnya ruas jalan dan membuat jalan menjadi licin terlebih di musim hujan.
Kepada awak media, seorang warga setempat bernama Yitno, Kamis (9/7/2020) mengatakan, tumpukan tanah yang mengganggu aktifitas warga itu dari hasil galian pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) 8 Pandeglang.
“Saya heran kenapa pihak pelaksana pembangunan sekolah itu membuang tanah bekas galiannya sembarangan begini. Ini kan jalan umum, yang biasa digunakan warga. Akibatnya dengan adanya tanah ini jalan jadi licin, coba kalau ada warga yang berkendara lalu melintas dan jatuh, siapa yang bertanggung jawab,” cetus seorang warga bernama Yitno penuh nada kesal.
Ditemui di lokasi pembangunan sekolah, seorang kepala tukang mengaku bernama Aap, kepada awak media mengatakan, awalnya dirinya tidak tahu kalau tanah tersebut dibuang di jalanan.
Karena dari awal yang mengurus pembuangan tanah sisa galian itu yang bertanggung jawab adalah pihak keamanan (Satpam) Sekolah berinisial E.
“Kalau soal tanah itu biar saya jelasin pak, awalnya tanah itu mau saya yang buang, tapi kata keamanan sekolah berinisial E, bilangnya biar aja biar dia yang membuangnya, saya mah suruh fokus kerja bangunan saja gitu katanya pak,” ujar Aap.
Dirinya sempat mempertanyakan kepada E kenapa tanah itu dibuang di tepi jalan lingkungan, tapi jawaban E, itu semua tanggung jawabnya.
“Ya gitu pak kata saya kenapa tanah itu dibuang di tepi jalan, eh malah dia jawab udah tenang aja itu tanggung jawab saya gitu pak jawabnya,” tandas Aap.
Masih menyoal tumpukan tanah kata Aap, pihak pelaksana pembangunan gedung sekolah hingga saat ini tidak mengetahuinya.
Kendati demikian, Aap meminta awak media untuk tidak memberitahukan kepada pihak pelaksana pembangunan sekolah.
“Pelaksana kayaknya tidak tahu pak dengan kejadian ini, tapi sudah lah jangan kasih tahu ya pak, biar ini menjadi pelajaran saya agar tidak mudah percaya pada orang lain,” cetus Aap.
Sementara Keamanan Sekolah SMA 8 Pandeglang berinisial E, ketika dikonfirmasi menerima atas kesalahannya yang telah membuang tanah di jalanan umum.
Bahkan dirinya juga mengaku tidak kordinasi terlebih dulu dengan Ketua RT, RW dan warga setempat.
“Saya akui saya salah dan saya siap membereskan kembali tumpukan tanah itu dari pinggir jalan dan akan saya buang ke tempat lain,” terang E.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Desa (Kades) Mandalasari, H Yudi Kusnandar melalui telphon selularnya meminta pihak terkait yang telah membuat kegaduhan warganya lantaran keberadaan tanah tertumpuk dijalan umum untuk segera dan secepatnya merapihkan kembali jalan lingkungan tersebut.
“Saya harap rapihkan itu tanah dari badan jalan permukiman, karena dapat mengganggu aktifitas warga. Apalagi sekarang ini musim hujan,” pinta Yudi.
Penulis: Dede
Editor: Hendy