progresifjaya.id, BEKASI – Perihal temuan tujuh jenazah dalam kondisi mengenaskan di Kali Bekasi, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto pun menyampaikan pendapatnya. Dia menduga ketujuh jenazah yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kota Bekasi, akibat menceburkan diri karena takut tertangkap patroli polisi. Ketujuh jenazah itu berdasarkan dugaan sementara terkait dengan aksi tawuran.
“Menurut informasi sekilas, ini adalah salah satu yang terjadi kemarin malam dan sudah bisa diambil keterangannya. Memang mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegur. Nah, menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh rekan-rekan,” kata Kapolda Karyoto kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu, (22/9).
Menurutnya, kejadian tawuran di wilayah Polda Metro Jaya memang sudah cukup serius. Langkah patroli yang dilakukan polisi pun dinilai sudah tepat.
“Yang rekan-rekan pahami kejadian tawuran di seluruh wilayah hukum Polda Metro itu sudah cukup serius. Banyak sekali adik-adik kita, generasi muda, dalam artian masih sangat muda yang jadi korban. Jakarta, Bekasi, Depok itu banyak,” ujarnya lagi.
“Sehingga langkah kami melakukan patroli ini sudah betul. Saya katakan patroli ini tidak salah. Dan kenapa patroli lewat sini? Karena memang patroli ini datangnya 03.00 WIB, tapi kalau orang normal, dalam keadaan jam-jam segitu tentunya istirahat dan ini juga anak-anak yang masih di bawah umur dan ada juga sudah di atas 18 tahun. Memang tadi identifikasi belum kami temukan semua,” tambahnya.
Dikatakannya juga, ketujuh jenazah yang ditemukan itu bukan warga sekitar. Mereka diduga adalah warga Bantargebang.
“Yang jelas anak-anak ini bukan warga sekitar sini. Bantargebang? Saya nggak tahu jaraknya, sekitar 2 km. Yang dipertanyakan adalah kenapa pukul 03.00 adik-adik ini masih di sini. Secara pribadi saya prihatin,” tutup Kapolda Karyoto. (Bembo)