progresifjaya.id, SAMARINDA – Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional Ke-XXX Tahun 2024. Kegiatan digelar di Gelora Kadrie Oening, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
MTQ Nasional ke-30 mengusung tema “Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Qur’an untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara”. Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan ada 1.998 peserta yang terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan dalam MTQ yang digelar hingga 16 September 2024.
Gelaran MTQ Tahun 2024 ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena menggunakan inovasi pendekatan digital melalui aplikasi pendaftaran e-MTQ yang dapat diakses dengan mudah melalui smartphone yang digunakan untuk pendaftaran dan verifikasi peserta.
Turut hadir dalam kegiatan pembukaan MTQ ke-30 pada Minggu (8/9) ini di antaranya Ibu Negara Iriana Joko Widodo; Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, Danpaspampres Mayjen TNI Achiruddin, Plt Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Plh Sekretaris Militer Presiden Brigjen TNI Heri Purwanto serta sejumlah pejabat lain.
Presiden Jokowi sendiri tiba di lokasi sekitar pukul 18.24 WIB. Begitu Presiden Jokowi datang, suara gemuruh dari hadirin langsung terdengar. Presiden Jokowi hadir dengan mengenakan baju adat Takwo, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyinggung perihal masyarakat yang bisa membedakan berita yang benar dan berita bohong atau hoaks. Dia juga menyinggung banyak masyarakat yang bisa menjadi wartawan dan menyebarkan informasi saat ini. Informasi yang disebarkan itu bahkan tanpa melalui proses verifikasi dan pengecekan seperti pada kerja jurnalisme.
“Bapak Ibu peserta MTQ yang saya hormati. Di era digital sekarang ini, masyarakat kita sangat mudah memperoleh informasi. Media konvensional yang beredar mulai terdesak. Yang dominan adalah media sosial, media online, dan semua orang bisa menjadi wartawan, citizen journalism, tanpa ada dewan redaksi,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya, di Samarinda, Minggu, (8/9).
“Oleh karena itu setiap pembaca berita media sosial harus mampu menjadi redaksi bagi dirinya sendiri. Harus mampu menyaring berita mana yang baik berita mana yang tidak baik. Harus cek dan recheck mana yang benar mana yang hoax atau berita bohong,” tambahnya.
Di tengah kondisi ini, sambung Presiden Jokowi, dikatakan masyarakat juga harus memiliki pegangan moral yaitu agama. Oleh karena itu, Presiden Jokowi pun meminta acara MTQ tak cuma sekadar menampilkan keindahan membaca Al-Qur’an, tapi juga bisa membumikan ajaran Al-Qur’an. (Bembo)