progresifjaya.id, BOGOR – Mobilitas kendaraan mengangkut gas elpiji tiga kilogram atau gas melon sangat tinggi. Hampir 30 pickup keluar masuk di wilayah hukum Polsek Rumpin. Tepatnya dekat dengan lahan TNI Angkatan Udara.
Ketika awak media mewawancarai melalui telepon seluler, Kapolsek Rumpin, Kompol Yoko menegaskan, pihaknya akan mengadakan penyelidikan dulu dan dijamin jajaran tidak ada yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Andaikata ada kami siap ambil sikap tegas,” ucapnya menegaskan.
Di lain hal, Kapolsek Rumpin menjelaskan, wilayah kegiatan oplosan gas melon keberadaannya di bravo (dekat lahan TNI AU) yang mana harus kerjasama dengan pihak Denpom,apabila ada anggota TNI. Sebab, kata Kapolsek, pihaknya tidak mau sembrono dalam pennyidikan opolosan gas melon yang merugikan negara.
Pantauan di lapangan, hilir mudik mobil diduga mengangkut oplosan gas melon seperti bebas keluar masuk keluar. Tampak preman sedang menjaga di ring satu sampai ke lokasi opolsan.
Praktek ini sangat jelas merugikan negara dan masyarakat yang menggunakan elpiji 3 kg. Keuntungan dalam semalam ditaksir puluhan juta rupiah dilihat aktivftas dalam satu malam.
Lokasi dibuat tersembunyi dan kondisi gelap saat awak media kroscek. Tujuannya, agar tidak tercium oleh pihak terkait. Tapi dalam radius 200 meter sudah tercium aroma gas.
Opolosan gas melon memang bisnis yang menguntungkan bagi oknum tetapi merugikan masyarakat. Harapan segera pihak terkait menutup dan mengambil sikap tegas Seperti perintah Presiden Prabowo: *Siapa yang merugikan negara jangan main-main dengan saya . Hati-hati!” (Tim)