progresifjaya.id, JAKARTA – Kelurahan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan raih Penghargaan Lomba Jakarta Gotong Royong “Lingkungan Asri Kota Lestari” yang diserahkan langsung Pj Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota Jakarta, Jum’at (5/4/2024).
Selain Pesanggrahan peraih Penghargaan yang sama juga diraih Kelurahan Cikini, Jakarta Pusat, Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, dan Kelurahan Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Kegiatan ini menjadi ajang bagi para lurah di Jakarta berlomba menggerakkan warga di wilayahnya untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi dalam pengelolaan lingkungan.
Pj Gubernur Heru Budi Hartono mengapresiasi seluruh kelurahan di Jakarta yang turut berpartisipasi dalam lomba ini.
“Apresiasi sebesar-besarnya juga diberikan kepada kelurahan lainnya yang belum terpilih sebagai pemenang untuk tetap memberikan upaya terbaiknya demi mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global yang berkelanjutan,” ungkap Pj Gubernur Heru, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.
Senada dengan Pj Gubernur Heru, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, Lomba Jakarta Gotong Royong ‘Lingkungan Asri Kota Lestari’ ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 100 Tahun 2023.
“Lomba ini berlangsung selama sembilan pekan, dari 1 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024, dengan kriteria penilaian yang mencakup kerja bakti dan keaktifan Bidang Pengelolaan Sampah lingkup Rukun Warga (BPS RW),” katanya.
Asep menerangkan bahwa para pemenang mampu memenuhi kriteria penilaian dan enam kelurahan tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi kelurahan-kelurahan lainnya.
“Ada dua kriteria yaitu, kerja bakti yang meliputi partisipasi warga, kebersihan lingkungan, keasrian lingkungan. Selanjutnya, yang dinilai adalah keaktifan Bidang Pengelolaan Sampah lingkup Rukun Warga (BPS RW), yang meliputi keaktifan penjemputan sampah terpilah dan terjadwal, keaktifan bank sampah, dan keaktifan pengolahan sampah mudah terurai (ecoenzyme/komposting/bio-konversi maggot BSF/biopori),” jelas Asep.
Penulis/Editor: Asep Sofyan Afandi