progresifjaya.id, KAB.Tangerang – Guna mencegah munculnya kasus terpapar Covid 19, sekaligus memutus mata rantai penyebaran di lingkungan Pesantren, Pemerintah Kabupaten Tangerang meminta sejumlah Pondok Pesantren untuk menerapkan pembelajaran secara online.
Langkah ini dilakukan Satuan Tugas Penanganan (Satgas)Covid 19 Kabupaten Tangerang, seiring munculnya temuan klaster baru di Pesantren Yayasan Tahfidz Insan Pratama di Jalan Perahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang yang santrinya terpapar Covid 19, baru-baru ini.
“Pihaknya telah melakukan kunjungan ke pesantren Yayasan Tahfidz Insan Pratama yang terdeteksi ada sejumlah siswa didiknya terpapar Covid-19. Ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menangani pandemi agar tidak menyebar ke masyarakat khususnya dari lingkungan pesantren,” ungkap Ketua Satgas Covid 19 Kabupaten Tangerang, Hery Heryanto kepada sejumlah awak media , Jumat (16/10/2020)
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya juga meminta santri yang hasilnya reaktif dilakukan pemisahan dan tidak dicampur dengan santri-santri lain, mereka tidak diizinkan keluar karena dalam pengawasan, tutur, Hery.
Hery menjelaskan, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang telah bertemu langsung dengan pemimpin ponpes KH Ali Mukafi untuk meminta pesantren menerapkan belajar online sementara waktu untuk mencegah.
“ Pihaknya juga meminta pesantren terus koordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Puskesmas Sukamulya untuk melakukan pengawasan dan tracing bagi santri dan pengurus pesantren,” imbuhnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Pondok Pesantren Yayasan Tahfidz Insan Pratama melakukan rapid test kepada 523 santrinya, dari hasil rapid test terdapat sejumlah 164 santri dinyatakan terpapar Covid 19, dari hasil swab test terdapat 10 santri dinyatakan positif terpapar virus.
Sementara itu, sebagian santri yang reaktif sudah pulang ke rumahnya masing-masing lakukan isolasi mandiri di kediamannya.
Penulis/Editor : Asep Sopyan Af