progresifjaya.id, JAKARTA – Tampaknya Indonesia sudah darurat narkoba. Hal ini tidak bisa dipungkiri, aparat penegak hukum yang menjadi ujung tombak memerangi barang haram itu, diduga ikut terjerumus memanfaatkan narkoba, baik untuk digunakan sendiri atau dijadikan ‘bisnis’ ilegal. Jadi tidak heran jika anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Soedeson Tandra, menyebut banyak oknum polisi, dari berpangkat rendah sampai perwira tinggi terlibat penggunaan dan kepemilikan narkoba.
“Itu sebabnya kalau kita bicara mengenai penanganan narkoba dari tahun ke tahun, ya, ada anggota kita yang terlibat sudah dihukum berat, masih ada banyak, masih juga banyak institusi di kepolisian yang bahkan sudah pangkatnya tinggi-tinggi pemakai narkoba,” ujar Tandra dalam rapat Komisi III DPR RI di Senayan, Senin (5/5).
Menurutnya, meski pimpinan Polri juga sudah memberikan kebijakan soal ini, tetapi tetap ada oknum. Tandra berpandangan kejahatan narkoba di Indonesia sudah masuk kategori kejahatan yang terorganisasi (organized crime). “Kami melihat ini organized crime yang sudah terstruktur, mungkin saja sudah masuk terlalu dalam kepada institusi-institusi kita,” ucapnya.
Tandra juga menyoroti peredaran narkoba di lembaga lembaga pemasyarakatan (lapas). Adapun modus yang ditemukan yakni adanya pengendalian narkoba lewat CCTV dan jaringan Wi-Fi. “Saya kemarin berkunjung ke Polda Banten membahas juga mengenai narkoba, di dalam lapas ditaruh CCTV, enggak komunikasi dengan telepon, komunikasi lewat CCTV, jaringan Wi-Fi, bisa ngomong, dia instruksikan Wi-Fi-nya itu kameranya 360 derajat,” ungkap Tandra.
Melalui CCTV dan jaringan Wi-Fi di lapas, kata Tandra, ada oknum yang mengendalikan pembuatan dan peredaran narkoba. “Nah, dia instruksikan cara membuatnya bagaimana, yang di sana terima. Ini udah canggih betul, telepon sudah enggak dibutuhkan, tinggal pasang CCTV, ya kan,” ucap dia.
Berita-berita yang dikutip dari berbagai media daring ini diposting di Instagram teman polisi, hingga viral dan menuai banyak komentar netizen. “Eh, si bapa baru tahu. Sudah rahasia umum pa, pertanyaannya bapa berani tidak ungkap kerusakan mereka,” komentar seorang warga net vicky_muharam.
Kemudian banyak juga yang menyarankan tes urine seluruh anggota kepolisian agar bisa diketahui dengan pasti yang menggunakan narkoba. “Tes urine secara menyeluruh, pecat yang nakal,” komentar salah satu netizen, dirman_bs.
Tidak itu saja, beberapa netizen juga bertanya balik kepada anggota DPR itu. Anggota dewan jangan menyoroti kepolisian saja, tetapi juga introspeksi diri, karena banyak juga anggota lembaga yang terhormat itu menggunakan narkoba. “Anggota dewan juga banyak yang pake kok pak. Jangan syedih pak,” komentar noviesalimm.
Penulis/Editor: Isa Gautama