progresifjaya.id, JAKARTA – Dalam rangka implementasi pembinaan teritorial, Kopassus kembali menyelenggarakan komunikasi sosial dengan keluarga besar TNI (KBT).
Kegiatan yang melibatkan warga KBT dari FKPPI, HIPAKAD dan AKBM tersebut diselenggarakan di Lapangan Tembak Ksatria Kopassus Cijantung Jakarta Timur, Rabu (24/6).
Dalam sambutannya Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr. (Han) mengatakan, bahwa Komsos merupakan salah satu metode Binter yang merupakan wahana untuk mencapai kesepahaman dan persepsi tentang pemberdayaan wilayah pertahanan di darat kepada seluruh komponen bangsa termasuk Keluarga Besar TNI.
Oleh karenanya, Komsos dan pembinaan terhadap Keluarga Besar TNI perlu dijaga dan terus ditingkatkan sehingga dapat menumbuhkan kepedulian serta kepekaan terhadap berbagai aspek kehidupan.
“Komunikasi sosial ini merupakan salah satu metode Binter yang merupakan wahana untuk mencapai kesepahaman dan persepsi tentang pemberdayaan wilayah pertahanan di darat kepada seluruh komponen bangsa termasuk Keluarga Besar TNI. Oleh karenanya kegiatan seperti ini perlu terus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk menumbuhkan sikap peduli pada masyarakat, termasuk keluarga besar TNI,” ujar Danjen.
Lebih lanjut perwira peraih penghargaan adimakayasa tersebut menyampaikan tujuan kegiatan komunikasi sosial adalah untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara prajurit Kopassus dengan Keluarga Besar TNI.
Disamping itu juga untuk menumbuhkan kesadaran bela negara bagi organisasi Keluarga Besar TNI guna mendukung tugas pokok Kopassus dalam mitigasi bencana alam guna menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI.
“Kita tahu komunikasi sosial ini bertujuan untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara Kopassus dengan Keluarga Besar TNI. Selain itu ada maksud lain yang lebih besar yaitu menumbuhkan kesadaran bela negara bagi organisasi Keluarga Besar TNI,” tambah perwira bintang dua tersebut.
Menutup sambutannya Danjen menyampaikan, bahwa dari komunikasi sosial ini diharapkan akan ada dialog yang akan melahirkan diskusi tentang permasalahan yang dihadapi.
Kemudian, akan ada negosiasi dan akhirnya berlanjut pada eksekusi tentang apa yang akan dilakukan dalam rangka membangun bangsa ini.
Menurutnya, membangun bangsa ini tidak bisa hanya melibatkan satu atau dua kelompok atau golongan, akan tetapi kita butuh semua komponen masyarakat, baik TNI/Polri, civitas akademika, organisasi masyarakat, termasuk dari kalangan media.
Sumber: Penkopassus
Editor: Hendy