 DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Partai Perindo, Dapil (Daerah Pemilihan) 7 Jakarta Selatan, secara tegas menolak politik identitas.){kind=link}
progresifjaya.id, JAKARTA – Laduni, salah seorang Caleg (Calon Legislatif) DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Partai Perindo, Dapil (Daerah Pemilihan) 8 Jakarta Selatan, secara tegas menolak politik identitas.
Menurutnya, sebagai anak bangsa bagi para kontestan termasuk caleg peserta Pemilu tidak boleh menggunakan identitas Keagamaan sebagai modal politik dalam ajang pesta demokrasi Pemilu 2024, yang terbaik dalam persaingan gunakan politik kerja nyata.
“Tidak boleh menggunakan politik identitas sebagai modal politik, dia harus punya kredibilitasnya sendiri. Selayaknya modal terbaik itu kerja nyata” kata, Laduni, kepada progresifjaya.id, di Jakarta, Minggu (12/11/2023).
Pihaknya memandang politik identitas sebagai tindakan penggalangan dukungan suara berdasarkan identitas primordial atau paling rendah. Sehingga sosok yang menggunakan politik identitas dipastikan tidak memiliki program kerja yang dapat disandingkan dengan lawan politiknya.
“Saya memandang politik identitas ini berbahaya bagi masyarakat secara keseluruhan karena itu akan mendorong perpecahan di masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut dituturakannya, guna menghindari perpecahan Partai Perindo sebagai salah satu kontestan Pemilu 2024 terus berupaya lakukan kerjanyata untung kepentingan masyarakat diantaranya dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan melakukan pembinaan terhadap sejumlah pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM).
Selain itu, seiring maraknya kejadian bencana kebakaran dilingkungan, Partai Perindo pun peduli tanggap bencana dengan membagikan APAR (Alat Pemadaman Api Ringan) secara gratis kepada warga di sejumlah titik yang dianggap rawan bencana kebakaran, tutur, Laduni.
“Ini bukti bahwa Partai Perindo tidak mau menggunakan Politik Identitas, dan bukti bahwa Partai Perindo bergerak demi kesejahteraan rakyat lewat kerja nyata dengan kegiatan yang dilakukan langsung berhubungan dengan masyarakat,” pungkas, Laduni yang juga mantan Ketua Forum LMK se Jakarta Selatan.