progresifjaya.id, MERAUKE – Brigadir Jenderal TNI Bangun Nawoko adalah seorang perwira tinggi TNI-AD kelahiran Temanggung 10 Februari 1969 putra ke 3 dari 7 bersaudara dari pasangan suami istri Suyadi dan Rubiah.
Mengawali kariernya di TNI AD, Bangun Nawoko setelah tamat sekolah SLTA mendaftarkan dirinya pada saat penerimaan Akademi Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) yang sekarang berubah menjadi AKMIL.
Brigjen TNI Bangun Nawoko lulus menempuh pendidikan pada tahun 1992 selanjutnya dinas pertamanya di Yonif Linud 501 Kostrad. Dalam perjalanan kariernya Bangun Nawoko pernah menjabat jabatan strategis di lingkungan Angkatan Darat sebagai Danyonif 631/Antang, Dandim 1006/Martapura, Danbrigif 13/Galuh, Kostrad serta beberapa jabatan sebagai Asisten Operasi serta sempat menjabat sebagai Danrem 083/ Baladhika Jaya (Malang) hingga saat ini meraih anugrah menjadi Perwira Tinggi (PATI) TNI dengan Jabatan sebagai Danrem 174/ATW (Merauke) sejak 9 April 2020 lalu yang sebelumnya menjabat Paban II/Binlat Sopsad.
Riwayat penugasan yang pernah dilaksanakan oleh Brigjen TNI Bangun Nawoko Yaitu, Operasi TIM-TIM di tahun 1994 dan tahun 1996, Operasi Pamrah Aceh tahun 1999, dan operasi Opslihkam/ Darmil Aceh pada 2005, serta Operasi Pamtas RI-Malaysia tahun 2010.
Saat ini selain menjabat sebagai Danrem 174/ATW, Brigjen TNI Bangun Nawoko Juga mengemban tugas Operasi di wilayah Papua sebagai Komandan Kolakops Rem 174 Sektor Selatan Koops TNI Papua.
Terdapat kisah menarik dalam perjalanan karier Brigjen TNI Bangun Nawoko Sewaktu menjabat Danrem Malang, dirinya oleh masyarakat di kenal dengan nama *Danrem Mbois* (keren), tidak hanya itu beliau juga yang menciptakan renang taktis atau renang tempur, dimana dalam tehnik renang yang beliau ciptakan prajurit mampu berenang membawa seluruh perlengkapan perorangan dengan jarak tempuh yang cukup jauh dan sekarang menjadi materi wajib dalam latihan Raider.
Komandan yang ramah serta sangat dekat dengan para prajurit dan keluarganya ini juga yang memboomingkan lagu Babinsa kemudian lagu tersebut di aransemen ulang oleh Ditajenad menjadi lagu Mars Babinsa hingga saat ini.
Mimpi beliau saat ini adalah semoga kehadirannya di Tanah Animha dapat membantu pemerintah menyejahterakan masyarakat dan bersama-sama stake holder lainnya membangun Papua Selatan dengan hati serta menciptakan rasa nyaman, aman, dan damai sejahtera di Bumi Animha.
Sumber: Pendam XVII/Cen
Editor: Ebenezer