progresifjaya.id, JAKARTA – Luhut Binsar Pandjaitan bersedia menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar namun hanya jika tak menimbulkan pertengkaran dengan ketum saat ini, Airlangga Hartarto.
Luhut menyatakan, jika DPP Partai Golkar memang ingin menggelar munaslub untuk menggantikan Airlangga dengan dirinya maka dirinya tak akan menolak.
“Tidak dengan cara berantem. Ya kalau itu memang maunya mereka (Luhut jadi ketum Golkar), saya ikut,” ujar Luhut seperti yang disiarkan kanal YouTube KompasTV, Jumat (21/7/2023).
Dia mengaku tak ingin membuat musuh. Meski demikian, Luhut memahami apabila adanya desakan ingin mengganti posisi ketum Golkar.
“Tentu teman-teman Golkar itu menghitung juga semua, menghitung untung-ruginya masing-masing itu. Itu sebabnya mungkin kenapa mereka desak-desak saya, karena saya mungkin tidak calon presiden, calon wakil presiden, tidak juga menteri,” jelas Luhut.
Secara terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laskono menyatakan pihaknya belum akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub), meski Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan siap menjadi Ketum Partai Golkar.
Dave berpendapat, internal Golkar masih solid sehingga belum terpikir untuk menggelar munaslub. “Memang tidak ada isu yang dapat menjurumus ke arah munaslub, Golkar masih dalam keadaan guyub dan solid,” jelas Dave, Sabtu (22/7/2023).
Putra dari mantan Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono ini menjelaskan, pihaknya sedang memusatkan perhatian ke Pemilu 2024. Oleh sebab itu, Golkar tak ingin sibuk memikirkan isu lain.
“Kami sedang fokus menyiapkan infrastruktur dalam rangka pemenangan Golkar di 2024 nanti. Lebih baik energi diarahkan ke sana, pemilu sudah sangat dekat,” ujar Dave. (Red)