progresifjaya.id, JAKARTA – Dengan mundurnya Erlangga Hartanto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, maka kini partai berlambang pohon beringin itu segera melakukan agenda mendesak untukĀ Pilkada dimana pendaftaran akan dimulai tanggal 25 sampai dengan 27 Agustus 2024.
Maka tanggal 20 Agustus 2024 Ketum harus sudah definitif dan telah mendapat pengesahan dariĀ Menkumham.
Terkait pemilihan ketum baru menggantikan Erlangga Hartanto tersebut, mantan Sekretaris Bakumham DPP Partai Golkar tahun 2003-2004, H. Dudung Badrun yakin Partai Golkar dapat melakukan percepatan untuk menentukan ketum, karena musyawarah sejak hari ini sudah dimulai.
Sehingga menurut Dudung Badrun tanggal 20 Agustus 2024 mendatang, hanya tinggal pengesahan .
Mantan Pengurus DPP LBPH Kosgoro 1957 tahun 2001-2004 ini meyakini bahwa Golkar akan memilih kader dari dalam untuk memimpin partai berwarna kuning tersebut.
Yang penting menurut Dudung, tidak terjadi intervensi dari luar yang ingin merebut tampuk kekuasaan Partai Golkar.
“Jika AD/ART tetap maka Ketum dari dalam yang dipilih. Menurut saya yang berpeluang menjadi Ketum Golkar adalah Agus Gumiwang walaupun diaĀ mengatakan tidak maju, tetapi jika menjadi kesepakatan pasti bismillah dia terima,” kata Dudung Badrun.
“TerkecualiĀ AD/ART tentang syarat menjadi Ketum harus pernah menduduki minimal satu tingkat dibawahnya DPPĀ Ā dirubah, yaitu dihilangkan, maka terbuka bagi Gibran atau Tomi menduduki jabatan Ketum. Oleh karena itu kita lihat drafnya. Kelihatannya persyaratan ketum tetap. Karena secara diplomatis Agus Gumiwang Kartasasmita Pjs Ketum Partai Golkar mengatakan, bahwa agenda Rapimnas pagi tanggal 20 Agustus 2024 untuk mengesahkan Munas dipercepat tanggal 20 Agustus 2024 sore harinya dan Munas dipercepat tersebut untuk memilih Ketum Partai Golkar yang baru,” ujar pengacara senior ini.
Dikatakan Dudung, jika adanya isu bahwa Bahlil yang akan menggantikan posisi Erlangga Hartanto sebagai Ketum Golkar, padahal kita tahu, ujar dia, jenjang perkaderan Bahlil di Partai Golkar tidak pernah terlihat, hal itu bukan sesuatu yang baru.
“Pengkaderan Bahlil di Golkar tidak pernah terlihat. Berbeda dengan Erlangga yang berjasa menaikan perolehan kursi DPR RI dari 85 kursi menjadi 102 kursi. Jika Bahlil memang terpilih, ini merupakan pengulangan Munas Partai Golkar 2004 di Bali yang memilih Kak Ucu ( YK) menggantikan Bang Akbar Tanjung yang jelas -jelas berjasa dan berdarah- darah mempertahankan dan membesarkan Partai Golkar,” ungkap Dudung Badrun.
Namun dia optimis, Golkar akan memilih ketum dari dalam dan kader yang memiliki kontribusi besar terhadap partai.
“Saya optimis Golkar akan memilih ketum dari dalam dan kader yang memiliki kontribusi bagi partai. Saya berharap, tidak ada intervensi dari luar dalam pemilihan Ketum Golkar yang baru,” papar politisi Golkar yang mempunyai hubungan sangat dekat dengan Akbar Tanjung ini. (Zul)