progresifjaya.id, JAKARTA – Keberhasilan budidaya Melon Varietas Sweet Net yang dilakukan Sudin KPKP (Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian) Jakarta Selatan lewat metode Smart Green House merupakan salah satu bukti dan perlu dicontoh warga Jakarta. “Warga Jakarta yang memiliki lahan memadai bisa mengambil edukasinya bagaimana sebenarnya pertanian perkotaan itu bisa kita lakukan”.

Hal ini diungkapkan, Sekda (Sekretaris Daerah) Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Marullah Matali saat melakukan aksi memanen Melon Varietas Sweet Net, di Kawsan Agro Edukasi Wisata, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jum’at (20/12/2024)
Menurut Marullah, kemajuan teknologi saat ini semakin memudahkan masyarakat dalam mengembangkan pertanian di perkotaan tanpa terkendala waktu. Ia berharap, pertanian perkotaan ini dapat dicontoh oleh lebih banyak masyarakat sebagai upaya mendukung ketahanan pangan di Jakarta.

Lebih lanjut dituturkannya, di sela kesibukan tertentu, masyarakat juga sudah bisa dengan mudah mengatur segala perawatan baik itu dari sisi waktu saat menyiram, mengingat pertanian lewat metode Smart Garden House telah diatur secara otomatis mulai dari cara penyemaian, penyiraman, pemeliharaan, pemberian nutrisi, pupuk dan lainnya. ” Lewat metode Smart Garden House, dalam kurun waktu 70 hari sudah bisa dipanen hasilnya pun cukup bagus dimana berat untuk buah melon berpariasi mulai dari setengah kilo hingga satu kilo, dan harga dipasaran cukup bagus,” tutur, Marullah Matali.
Sementara itu, Ka Sudin KPKP (Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian) Kota Administrasi Jakarta Selatan Hasudungan A. Sidabalok menuturkan, melon yang dipanen merupakan varietas sweet net yang memiliki tekstur renyah dengan tingkat kemanisan lebih tinggi dibandingkan dengan melon konvensional.
“Di Smart Garden House ini, jumlah buah per tanaman itu juga bisa kita atur sedemikian rupa. Sistem penyiraman sudah kita atur otomatis enam kali sehari untuk 315 pohon. Ini adalah sistem pertanian perkotaan yang perlu kita diseminasi, kita aplikasikan di tempat lain. Jadi, meskipun lahan terbatas, kita tetap bisa mengupayakan optimalisasi produksi dari sistem pertanian dengan meningkatkan teknologi,” tuturnya.

Hasudungan menambahkan, hasil panen melon akan dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) binaan Sudin KPKP Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk kemudian dijual kepada masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.
“Melon-melon yang sudah dipanen nantinya dijual ke warga dengan harga yang relatif lebih murah dari harga pasar. Kemudian, hasil dari penjualan itu akan masuk ke kas kelompok tani binaan Sudin KPKP Jakarta Selatan untuk operasional kegiatan berikutnya,”imbuhnya.
Penulis/Editor: Asep Sofyan Afandi