Friday, December 6, 2024
BerandaBerita UtamaMEMAKNAI TAHUN BARU HIJRIYAH (ISLAM)

MEMAKNAI TAHUN BARU HIJRIYAH (ISLAM)

Oleh. Pemerhati Masalah Sosial

Tahun baru Hijriyah adalah perayaan yang dirayakan oleh umat Islam setiap tahunnya. Kalender Hijriyah, juga dikenal sebagai kalender Islam atau kalender Hijrah, merupakan kalender yang digunakan dalam agama Islam dan berdasarkan peristiwa Hijrah, yaitu perpindahan Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Tahun baru Hijriyah jatuh pada tanggal 1 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Namun, perayaan tahun baru Hijriyah tidak dilakukan dengan pesta atau kembang api seperti perayaan tahun baru Masehi. Sebaliknya, umat Islam menganggapnya sebagai waktu refleksi, introspeksi, dan kesempatan untuk memulai tahun baru dengan niat baik, peningkatan ibadah, dan pembenaran diri.

Selama tahun baru Hijriyah, umat Islam dapat merenungkan tahun yang telah berlalu, mengevaluasi pencapaian dan kesalahan, serta membuat resolusi untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah dalam tahun yang baru. Banyak umat Islam juga menghadiri ceramah agama, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan beramal saleh selama periode ini.

Perayaan tahun baru Hijriyah adalah momen yang penting bagi umat Islam untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan memperbaiki diri. Setiap tahun, tanggal perayaan tahun baru Hijriyah berubah sesuai dengan kalender Hijriyah yang berdasarkan pada fase bulan, sehingga tidak ada tanggal yang tetap setiap tahunnya dalam kalender Masehi.

Marilah tahun baru Hijriyah/ Islam dijadikan moment untuk mengevaluasi diri dan umat Islam secara keseluruhan dan Menyusun rencana kedepan yang lebih baik.

Mari tinggalakan hal-hal yang kurang bermanfaat menuju hal-hal yang lebih bermanfaaat Minadhulumati ilannuur. (dari kegelapan menuju cahaya/kondisi yang lebih baik)

Kalau selama ini para ustad, dai, tokoh agama lebih menekankan kepada yang bersifat ubudiyyah, kedepan perlu ada keseimbangan antara ubudiyyah dan amaliyah.

Contoh kasus Sholat adalah Ubudiyah akan menjadi amaliyah apa bila seseorang yang sholat berprilaku tanha anil fahsyai wal munkar  (dapat mencegah perbuatan keji dan munkar) artinya punya  kemauan, kemampuan dan keberanian mencegah perbuatan keji dan munkar bagi dirinya dan orang lain.

Jangan hanya membicarakan pahala dan dosa, sorga dan neraka, tapi bagaimana menciptakana Fiddunya khasanah (selamat dan sukses di dunia) dan wafil akahirati khasanah (selamat dan sukses di akherat) sebagaimana doa yang senantiasa di panjatkan setiap saat.

Para ustad, dai, tokoh agama, ulama mensosialisasikan mengajarkan membimbing agara umat islam mencapai keselamatan dan kesuksesan dunia dan akhirat. Sehingga umat Islam dalam segala aspek akan jauh lebih sukses dibandingkan umat manapun, karena Al Quran dalam Surat Al Baqoroh ayat 185 mengatakan Hudal linnas (Petunjuk bagi manusia). Artinya kalau umat Islam menjadikan Al Quran sebagai petunjuk maka tidak ada alasan kalau umat Islam tidak maju, tidak sukses.

Diakui atau tidak selama ini umat Islam belum optimal menjadikan Al Quran sebagai petunjuk, masih menjadikan Al Quran sebatas bacaan dan seolah sebagai sumber mencari pahala, padahal kandungan Al Quran sangat lengkap sebagai petunjuk umat manusia  agar dapat selamat dan sukses dunia akhirat.

Munculnya beberapa Lembaga Tahfids Al Quran mari kita imbangi dengan pengkajian Al Quran, kaji Al Quran agar Al Quran bukan hanya sebagai sumber bacaan dan qiraah tapi sumber ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kemajuan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.

Semoga tulisan singkat ini benar-benar menjadikan umat Islam Hijrah Mnadzulumati ilannuur hijrah dari kondisi saat ini menuju ke kondisi yang lebih baik lagi Aamiin. Mari kita mulai sekarang juga dari diri sendiri.

Dr.,Drs.,Muhktadi El-Harry, MM.,M.Si

Artikel Terkait

Berita Populer