progresifjaya.co.id, JAKARTA – Perkembangan lingkungan strategis sangat dipengaruhi berbagai perubahan yang cepat dan multi dimensional, di mana setiap perubahan selalu berorientasi kepentingan dan mengarah kepada persaingan antar negara. Salah satunya semakin pesat kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh langsung terhadap peningkatan kemampuan Industri Pertahanan yang dibutuhkan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.
Menjawab hal tersebut, tentunya dengan peningkatan kemampuan Industri Pertahanan Nasional guna memenuhi kebutuhan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) TNI dan menunjang kemandirian Alutsista TNI. Hal ini sesuai visi Presiden RI Ir. Joko Widodo terkait kebijakan pembangunan teknologi dan industri pertahanan yang diarahkan untuk mendukung kebutuhan postur pertahanan Nirmiliter sesuai dengan era teknologi 4.0.
Untuk mendapatkan gambaran langsung mengenai kegiatan industri pertahanan, Perwira siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan Ke-57 secara daring mengadakan Kuliah Kerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (KK IPTEK) untuk memperoleh data fakta primer dan sekunder secara akurat dari posko utama di Bangsal Srutasala, Seskoau, Lembang, Rabu (10/6/2020).
Meskipun dalam kondisi serba terbatas karena pandemi Covid-19 dan menyesuaikan tatanan pola kehidupan yang baru (new normal), kata Komandan Seskoau Marsma TNI Samsul Rizal, S.I.P. M.Tr (Han)., tidak menyurutkan semangat civitas akademika Seskoau khususnya Pasis Seskoau Angkatan Ke-57 untuk terus berkarya untuk menghasilkan naskah seminar yang bernilai strategis dan kritis sebagai sumbangsih pemikiran, ide, inovasi perwira siswa menjadi bahan masukan penentu kebijakan pimpinan di bidang pertahanan nantinya.
Kuliah kerja yang dilaksanakan selama dua hari ini bertemakan “Peningkatan Kemampuan Industri Pertahanan Nasional Menuju TNI AU dan Indonesia Maju Melalui Penguasaan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Militer” turut mengundang berbagai stakeholder untuk saling berbagi informasi, knowledge transfer, meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan. Sehingga, nantinya mampu merumuskan gagasan strategis untuk menigkatkan kemampuan industri pertahanan nasional menuju TNI AU dan Indonesia Maju serta sumber daya manusia yang unggul.
Adapun stakeholder yang turut berpartisipasi dalam kuliah kerja secara daring ini antara lain perusahaan luar negeri terdiri atas PT. Lockheed Martin dari USA, PT. ELTA System dan PT. Elbit System dari Singapura. Sedangkan perusahaan dalam negeri yaitu PT. Garuda Maintenance Facility, PT. Merpati Maintenance Facility, PT. Infoglobal, PT. LEN, PT. FIN Komodo Teknologi, dan PT. Jala Berikat Nusantara Perkasa serta perusahaan lainya yang bergerak di bidang pertahanan.
“Sebuah kesempatan emas bagi kita dapat mengundang berbagai stakeholder dalam kegiatan ini, sehingga manfaatkan secara maksimal acara ini dengan berdiskusi secara aktif dan bertukar pikiran agar hasil kuliah kerja ini menjadi sumbangsih yang bernilai strategis untuk memberikan saran masukan bagi kebijakan pimpinan kedepan,” ujar Danseskoau.
Kuliah kerja yang dilaksanakan secara daring ini diikuti juga oleh Wadan Seskoau Marsma TNI Jemi Trisonjaya, M.Tr (Han), Atase Udara Amerika Serikat Kolonel Brian McCullough serta diikuti oleh para Direktur dan Kepala Departemen, Dosen, Perwira Penuntun Seskoau, Pasis Seskoau Angkatan Ke-57 di Gedung Pusoyu, Widya Mandala I dan Widya Mandala II Seskoau dengan tetap memperhatikan physical distancing.
Sumber: Penseskoau
Editor: Hendy