progresifjaya.id, JAKARTA – Sejarah lahirnya Abang None Jakarta tak lepas dari ide cemerlang H.Usmar Ismail merupakan pencetus lahirnya Abang None Jakarta,dari ide beriliannya di Juni 1968 untuk perama kali pemilihan Abang None terlahir, pelaksanaannya dilakukan bekerjasama langsung dengan Bapparda (Badan Pengembangan Pariwisata) lalu berganti Disparbud (Dinas Pariwisata Kebudayaan), Disparda (Dinas Pariwisata Daerah) sekarang Disparekraf (Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif 2022), di 1968 baru terlahir None.
Pemilihan None Jakarta pada saat itu merupakan upaya pelestarian budaya bangsa khususnya daerah Jakarta yang memiliki budaya Betawi. Pelaksaan pemilihannya diselengarakan bersamaan dengan malam puncak ulang tahun DKI Jakarta di saat Ali Sadikit menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tercatat nama Rezina Malik untuk yang pertama menyandang gelar None Jakarta 1968, pemilihan pertama kali itu berlangsung, di Miraca Sky Club Gedung Sarinah.
Kehadiran None Jakarta 1968 mendapat respon postif dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, None saja kurang pas, dan harus punya Abang untuk pasangannya. Di tahun 1971 tercatat nama, Hamid Alwi terpilih sebagai penyandang gelar Abang Jakarta pertama.
Respon positif Pemerintah Provnisi DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Ali Sadikin memandang perlu memasyarakatkan pemilihan Abang None Jakarta lewat, H.Wim Bahar Tamasoa selaku Kepala Bapparda DKI Jakarta saat itu. Gubernur Ali Sadikin meminta untuk melakukan pemilihan Abang None secara berjenjang mulai dari tingkat kota.
Ali Sadikin juga berharap dalam seleksi pemilihan calon peserta Abnon mulai dari bawah, dan wakil dari kota manapun yang terpilih memiliki kwalitas sekaligus merupakan pilihan terbaik penyandang gelar Abnon Jakarta. Dan Busana Resmi Abnon ditetapkan oleh Gubernur, Ali Sadikin.
Di tahun 1974, proses seleksi pemilihan di mulai dari tingkat
Wilayah Kotamadya, saat itu terpilihlah Abnon Jakarta 1974 untuk pertama kali diraih wakil dari Jakarta Pusat yang layak menyandang gelar Abang, dan wakil Jakarta Barat layak menyandang gelar None. Di tahun yang sama pula untuk gelar Abang Jakarta pertama lahir.
Ditengah kehadiran bebagai ajang, dan kontes yang nyaris sama di era 1970-1980, Â gelaran pemilihan Abnon Jakarta tetap berjalan meski diwarnai berbagai gelombang kritik dengan terus melakukan berbagai tatanan perbaikan dari berbagai aspek kelayakannya termasuk kwalitas diantaranya calon peserta seleksi Abnon harus memiliki kemampuan mumpuni mulai dari wawasan luas, pola pikir modern, pengetahuan, dan etika.
Hingga saat ini Pemilihan Abang dan None Jakarta menjadi bagian tak terpisahkan dalam rangkaian kegiatan resmi peringatan hari jadi kota Jakarta. Pasangan Abnon memiliki fungsi ganda, selain mendamping Gubernur dalam acara resmi protokoler, Anon Jakarta juga merupakan Duta Wisata untuk  mempromosikan Jakarta Raya termasuk Indonesia umumnya termasuk luar negeri.
Daftar Abnon Jakarta :
- Reziani Malik None Jakarta 1968
- Masayu Nilawati Saleh None Jakarta 1969
- (Alm) Hamid Alwi Tjike Soegiarto Abang Jakarta 1971
- (Alm) Sofyan Jaya Hamzah Yos Nasution Abang Jakarta 1972
- (Alm) Drs. Benyamin Saleh Nunun Sarwono 1973
- (Alm) Harry Wibowo dan (Almh) Rita Ibrahim Abnon Jakarta 1974 (Pasangan Abnon pertama)
- Bastian Ibrahim dan (Almh) Winny Kandow Abnon Jakarta 1975
- Toto Ismunandar – Yos Chaidir Masri Abnon Jakarta 1976
- (Alm) Zeith Almasawa – Chintia Syahroni Abnon Jakarta 1977
- Yan Hendrawan – Gina Adriana Abnon Jakarta 1978
- Gazali Abbas – Sylvia Aprilia Hasan Abnon Jakarta 1979
- Rizal Imam – Aprilin Indah Abnon Jakarta 1980
- Ahmad Rully Rozal – Sylviana Murni Abnon Jakarta 1981
- Mardanus Azhari – Putri Andayani Abnon Jakarta 1982
- Irwansyah – Ratih Sanggarwati Abnon Jakarta 1983
- Saiful Bakti – Ranni Rubianti Abnon Jakarta 1984
- Rachmat Deswandy – Yunita Ayu Kumala Abnon Jakarta 1985
- Khairil Lakmono – Rieke Sari Prahasti Abnon Jakarta 1986
- (Alm) Arno Kerma Putra – Luna Laksito Abnon Jakarta 1987
- Ferry Abdullah – Rommy Triana Abnon Jakarta 1988
- Andri Sentanu – G.A.Indrayadi Abnon Jakarta 1989
- Firdaus Thabrani – Lula Kamal Abnon Jakarta 1990
- Ismail – Indira Sudiro Abon Jakarta 1991
- Ivan Fadilla – Venna Melinda Abnon Jakarta 1992
- Agus Subianto – Maudy Koesnaedi Abnon Jakarta 1993
- Ario Pramdhi Deivi – Zulyanti Nasution Abnon Jakarta 1994
- (Alm) Cucu Ahmad Kurnia – Fifi Aleyda Yahya Abnon Jakarta 1995
- Mochamad Rizky – Trini Agustini Abnon Jakarta 1996
- Rizqy Indrawan – Garnasih Aseanti Abnon Jakarta 1997
- Leonard Abdul Aziz – Dessy Ilsanty Syarif Abnon Jakarta 1998
- Erlangga Hanando Seto – Valerina Novita Daniel Abnon Jakarta 1999
- Arya Wishnuardi – Natasya Ken Hapsari Abnon Jakarta 2000
- Ronni Ardhianto – Rahma Alia Abnon Jakarta 2001
- Mochammad Muska – Orchida Ramadhania Abnon Jakarta 2002
- Bima P Sastra Negara – Melvina Kusumaindria Abnon Jakarta 2003
- Imam Priyono – (Almh) Rizka Ismalia Putri Abnon Jakarta 2004
- (Alm) Andri Djarot – Hayu Sayektiningati Abnon Jakarta 2005
- Ahmad Gamal – Sussy kusuawardani Abnon Jakarta 2006
- Ahmad Sukmawan – Andara Rainy Ayudin Abnon Jakarta 2007
- Medha Satyarengga – Sekar Sari Abnon Jakarta 2008
- Ahmad Murtadho – Wimmy Abnon Jakarta 2009
- Agatha Pradana – Poetri Amalia Abnon Jakarta 2010
- Bambang Aditya Warman – Ni;a Veronica Abnon Jakarta 2011
- Taufik Efendi – Afiffa Mardhotillah Abnon Jakarta 2012
- Dio Aufa Handoyo – Delicia Gemma Syah Marita Abnon Jakarta 2013
- Zulfikri Arif – Vina Andani Muliana Abnon Jakarta 2014
- Kevin Emeraldi – Muthia Khanza Abnon Jakarta 2015
- Taufik Hidayat – Yasmine Kurnia Abnon Jakarta 2016
- Ade Tjandra – Karina Syahna Abnon Jakarta 2017
- Syaeful Mujab – Athalia Hardian Abnon Jakarta 2018
- Pemilihan Abnon Jakarta 2019, 2020, dan 2021 terhenti akibat Pandemi Covid 19
- Pasca Pandemi Covid 19 siapa pasangan Abnon Jakarta 2022…………………
Dihimpun dari berbagai sumber/Penulis/Editor: Asep Sofyan Afandi Agustus 2022
Semoga Bermanfaat