progresifjaya.id, PURWAKARTA – Unit pelayanan Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Polres Purwakarta yang berlokasi di Jalan Veteran Nomor 408, Ciseureuh, Purwakarta, Jawa Barat diketahui sebagai ‘pabrik’ produksi SIM yang beroperasi relatif tenang. Tak ada hiruk pikukĀ terdengar meski situasi masih dalam lingkaran jam kerja.
Pengoperasian Satpas Polres Purwakarta yang sudah masuk kategori prototype juga relatif terlihat biasa. Para pemohon bisa melakukan pendaftaran secara online melalui aplikasi Digital Korlantas Polri, atau datang langsung ke gedung Satpas. Setelah mendaftar, para pemohon
yang antreannya tertata rapih berkat pengaturan teknologi First In First Out (FIFO) yang menggunakan nomor antrean micromatic.
Setelah itu satu per satu pemohon dipersilakan masuk ke ruang dalam Satpas buat melakoni
seluruh proses agar bisa dapat SIM baru yang dimohonkan. Tak ada yang bisa masuk ke ruang dalam kecuali pemohon pemegang nomor antrean micromatic. Itu berarti, sejak awal proses pihak Satpas bisa disebut sudah melakukan filterisasi dan pembersihan terhadap potensi praktik percaloan ke pemohon, kan. Tolong dicatat hal tersebut.
Berada di ruang dalam, para pemohon selanjutnyaĀ akan mengikuti proses ujian tertulis. Proses ujian
yang diatur dalam Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun 2021 ini
menggunakan teknologi animasi yang disebutĀ e-AVIS (Audio Visual Integrated System).Ā Ujian ini takĀ lagi menggunakan soal tertulis, namun disajikan dalam bentuk animasi interaktif di komputer.
Selepas ujian tertulis dan dinyatakan lulus, berikutnya pemohon akan menjalani ujian praktik SIM. Di era yang sekarang, proses ujian praktik ini sudah memakai sistem e-Drives. Teknologi iniĀ memakai sensor dan teknologi digital untuk mengawasi dan menilai ujian.Ā Penggunaan sistem ini juga membuat subyektivitasĀ penilaianĀ terhadap pemohon terhapus karena poin penilaian berdasarkan obyektivitas sistem bukan manusia.

Kanit Regident Satlantas Polres Purwakarta, Ipda Indra Wijaya dalam penjelasannya kepada progresifjaya.id mengatakan, model pelayanan prima di Satpas Polres Purwakarta memang terkesan kalem adem tentrem ke pemohon SIM. Pun begitu, lanjutnya, gaya kerja pelayanan yang kalem itu tetap dikerjakan taktis dengan durasi waktu yang terencana.
“Gaya kerja pelayanan prima di Satpas Polres Purwakarta itu bak wujud nyata pernyataan dari Walter Elias Disney atau Walt Disney. Pernyataan itu bunyi aslinya adalah, “The way to get started is to quit talking and begin doing”,” ujar Ipda Indra, Kamis, (26/6).
“Kalau di-Indonesiakan bunyi pernyataan itu terdengar jadi, “Cara untuk memulai adalah berhenti berbicara dan mulai”. So, jadi begitulah gaya kerja seluruh sumber daya manusia atau SDM Satpas Polres Purwakarta buat melayani pemohon. Kalem karena sedikit bicara banyak bekerja,” imbuhnya lagi.
Model kerja seperti ini, seperti diakui Ipda Indra, membuat suasana lingkup Satpas juga ikut tenang. Kondisi ini pun secara otomatis menjadikan rasa nyaman para pemohonĀ terjaga dan cenderung meningkat.
Dikatakannya juga, model gaya kerja seperti ini akan terus dijaga dan dipertahankan oleh SDM Satpas Polres Purwakarta. Bahkan, lanjutnya, bukan mustahil ini bisa jadi trademark kerja Satpas Polres Purwakarta sekaligus jadi percontohan juga buat Satpas lainnya di Indonesia. Deal. Anything is possible, right. (Bembo)