Tuesday, July 15, 2025
BerandaInternasionalMesir Pengkhianat Islam: Pengungsi Israel Disiapkan Hotel, Sementara Bahan Makanan...

Mesir Pengkhianat Islam: Pengungsi Israel Disiapkan Hotel, Sementara Bahan Makanan untuk Warga Gaza di Blokir

progresifjaya.id, JAKARTA – Negara Mesir pantas disebut negara yang mengkhianati Islam sebagai saudara seiman, tetapi mereka justru menyambut pengungsi dari negara Zionis Israel.

Pemerintah Mesir telah menyiapkan sejumlah hotel untuk tempat pengungsi Israel.

Sementara itu, pemerintah Mesir justru memblokir bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza yang kelaparan.

Pemerintah Mesir sama sekali tidak mau membuka pintu terhadap angkutan yang membawa persediaan makanan dan obat obatan menuju Palestina.

Padahal jelas, penderitaan warga Gaza jauh lebih parah jika dibandingkan dengan yang dialami warga Israel.

Sikap pemerintah Mesir yang menyambut pengungsi Israel ini, menimbulkan kemarahan dari warga di sejumlah negara, terutama para aktivis dan LSM yang baru-baru ini ditolak pemerintah Mesir dengan misi kemanusiaan menuju Gaza,

Bahkan sampai ada seorang aktivis dari Eropa yang menangis memohon agar mereka diijinkan masuk ke Gaza. Namun tetap tidak diijinkan.

Sementara ditempat lain yakni warga Negara Siprus justru menolak dan mengejek pengungsi Israel yang mengungsi ke negara tersebut.

Saat kapal yang mengangkut pengungsi Israel tiba, warga Siprus justru mengibarkan bendera Palestina dan mengejek pengungsi Israel tersebut.

Begitu pula dengan warga Prancis. Mereka dengan tegas mengusir warga Israel yang melarikan diri ke negara tersebut.

Warga Prancis beramai-ramai meneriaki dan mencemooh warga Israel tersebut saat tiba di bandara.

Tetapi anehnya negara yang mayoritas penduduk Islam seperti Mesir, justru sama sekali tidak tergerak hatinya untuk membantu saudaranya sendiri yang tengah menderita.

Oleh karenanya, banyak suara dari umat Islam dunia yang menyesalkan sikap Pemerintah Mesir dan mereka mengutuk sikap tersebut. Dan umat Islam pantas menyebut Mesir sebagai penghianat Islam yang takut dengan tekanan Zionis Israel. (Zul)

Artikel Terkait

Berita Populer