progresifjaya.id, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar acara bertajuk ‘Mudik Ceria’ untuk menghibur waktu para penumpang yang hendak mudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (7/4/2024).
Kemenhub menyelenggarakan acara tersebut sekaligus memberikan tiket gratis kepada mereka yang berhasil mendapat kuota untuk mudik gratis. Acara mudik gratis itu dijadwalkan berangkat pada 5-7 April 2024 dari Kampung Rambutan.
Acara ‘Mudik Ceria’ itu menghadirkan panggung mikrofon dengan MC dan artis lokal untuk menghibur penumpang yang menunggu kedatangan bus.
“Artis hanya artis lokal saja untuk menghibur pengunjung sambil menunggu acara seremonial pelepasan (bus) biasa aja,” ujar Event Organizer Mudik Ceria, Ardi.
Ardi mengatakan, acara hiburan berupa kegiatan ala konser panggung itu hanya digelar pada 6-7 April 2024.
“Kalau untuk kegiatannya sendiri, tahun ini ada 2 hari. Itu sudah dimulai dari kemarin tanggal 6 dan sekarang tanggal 7,” ujarnya.
Ardi mengatakan, kuota mudik gratis itu diberikan kepada keluarga dengan 4 anggota.
“Kalau kuotanya itu untuk satu keluarga, maksimal 4 orang. Kalau datanya sendiri, kurang lebih sudah hampir lebih dari 10 ribu,” kata Ardi.
Adapun tujuan bus mudik gratis tersebut adalah seluruh wilayah Jawa dan 4 kota di Sumatra, yaitu Lampung, Palembang, Bengkulu, dan Pekanbaru.
Inspektur Jenderal Kemenhub, Arif Toha, mengatakan, terdapat 118 bus dengan 6.740 penumpang yang akan berangkat pada Minggu.
“Ini adalah hari ketiga Kementerian Perhubungan memberangkatkan mudik gratis dengan angkutan bus, dimulai pada hari Jumat, Sabtu, dan ini hari terakhir, Minggu,” ujar Arif Toha.
Difabel Ikut Mudik Gratis
Selain itu, Kemenhub juga mengadakan program Mudik Inklusi Ramah Anak dan Disabilitas (MIRAD) yang memberi kesempatan bagi difabel untuk ikut mudik gratis.
“Kemenhub kan membuka mudik gratis ini untuk masyarakat umum, tidak ada diskriminasi, (termasuk) difabel,” kata Staf Direktorat Tim Inklusi Kemenhub, Ellih.
Terpantau satu bagian meja dengan tulisan ‘disabilitas’ dipenuhi antrean para difabel. Salah satunya adalah penyandang tunanetra bernama Firman yang hendak menuju ke daerah Surabaya.
“Tahun ini dibilang ramai dan makin padat yah, tapi seru sih. Pelayanan difabel sudah semakin bagus, khususnya untuk penyediaan busnya itu sudah mulai diperbanyak,” ujar Firman.
Namun, menurut Firman, jumlah panitia masih perlu disediakan di titik-titik tertentu untuk mengarahkan para tunanetra.
“Pas di lapangannya aja sih. Jadi pas di terminalnya itu sambil mencari-cari gitu. Saya juga gak tahu tempatnya, jadi perlu pendamping dan perlu panitia yang menghampiri, datangi sehingga bisa membantu ke tempat sang pemudik difabel berkumpul, harus lebih banyak panitianya di titik-titik tertentu gitu, biar kita bisa dipanggil,” ujar Firman. (Robi)