progresifjaya.id, LEBAK – Omzet pedagang seragam sekolah di sejumlah pasar di Kabupaten Lebak, Banten, menurun menjelang tahun ajaran 2024/2025 untuk tingkat SD, SMP/MTs dan SMA/SMK.
“Kami sejak sepekan terakhir ini omzet menurun sekitar 50 persen dibandingkan tahun lalu yang biasanya mencapai Rp10 juta, tetapi kini menjadi Rp5 juta per hari,” kata H Juli (60), seorang pedagang pakaian seragam di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa (2/7/2024)
Menurunnya omzet penjualan pakaian seragam itu, karena berbagai faktor antara lain adanya perdagangan dalam jaringan (daring) secara online juga pihak sekolah menyediakan pakaian seragam.
Pengalaman tahun -tahun lalu para pedagang pakaian seragam setiap menjelang tahun ajaran baru selalu ramai dipadati konsumen.
Namun, saat ini pembeli pakaian seragam tampak sepi dan menurun sehingga berdampak terhadap omzet penjualan.
“Kami menyediakan pakaian seragam mulai SD sampai SMA hingga kini masih banyak di gudang,” kata Jui.
Begitu juga pedagang lainnya, Eka (30) mengaku dirinya sudah menyediakan pakaian seragam sekolah setelah Lebaran Idul Adha 2024 untuk persiapan tahun ajaran baru.
Namun, selama ini, kata dia, permintaan kebutuhan pakaian seragam sekolah menurun drastis.
“Kami sekarang hanya menghasilkan omzet Rp5 juta dari tahun lalu Rp10 juta per hari akibat menurunnya pembeli pakaian seragam sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, sejumlah warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan kebanyakan orang tua murid membeli pakaian seragam sekolah secara online ,selain harga murah juga memiliki kualitas dibandingkan di pasar.
“Kami membeli pakaian seragam SMP untuk anak secara online dengan harga Rp150 ribu terdiri pakaian dan celana,” kata Usman (40), warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak. (R. R)