Friday, October 4, 2024
BerandaMegapolitanPandemi COVID 19 Bukan Pertama Kali Menimpa Jakarta

Pandemi COVID 19 Bukan Pertama Kali Menimpa Jakarta

progresifjaya.id, JAKARTA – Pademi Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) yang menimpa Jakarta bukanlah pandemi yang pertama kalinya. Seabad yang lalu tahun 1918, pandemi Spanish Flu yang melanda dunia juga terdampak pada Jakarta. Kota Jakarta berhasil melewati tantangannya, bencana  silih berganti,  bencana alam, krisis kesehatan, krisis ekonomi, hingga krisis sosial.

Demikian diungkapkan Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali didepan para kepala SKPD/UKPD Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang menggunakan pakaian khas Betawi  Sadariah  dan kebaya dalam upacara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-493 Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, di halaman Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Senin (22/6).

Marullah yang membacakan sambutan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, bahwa HUT Jakarta kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.  HUT DKI Jakarta ke-493 kali ini, Jakarta, bahkan seluruh dunia tengah mengalami cobaan pandemi COVID-19.

Jakarta menjadi epicenter pertama di Indonesia, walau kini kondisinya mulai terkendali. “Pandemi COVID-19 yang juga menimpa Jakarta bukanlah pandemi yang pertama kalinya. Seabad yang lalu, 1918 pandemi Spanish Flu yang melanda dunia juga terdampak pada Jakarta, namun saat itu kita mampu melewatinya,” ujarnya.

Dilanjut Marullah, Kota Jakarta telah melewati tantangannya. Bencana dan cobaan silih berganti datang. Bencana alam, krisis kesehatan, krisis ekonomi, hingga krisis sosial telah dialami. Namun Jakarta mampu menghadapi.

“Kini, kita menjadi generasi yang diberi tantangan melawan musuh yang tak terlihat. Virus yang menulari tanpa melihat latar belakang yang ditulari. Dan kini dengan izin Allah dan dengan secara bersama-sama, kita akan kembali membuktikan bahwa Jakarta akan mempu melewati cobaan besar ini,” tuturnya.

Marullah juga menyampaikan, pembangunan kota boleh tertunda, tapi menyelamatkan warga justru semakin terganda. Lanjutnya, pertemuan fisik antar warga boleh berkurang tapi solidaritas semakin berkembang. “Ekonomi boleh kontraksi namun tekad Jakarta akan kembali berdiri. Inilah saatnya kita bersatu,” katanya.

Menurutnya, pahlawan dari perjuangan saat Pademi COVID 19 ini adalah para tenaga kesehatan yang melindungi nyawa warga, para petugas keamanan lingkungan, para pekerja yang memastikan kebutuhan hidup warga terpenuhi, para guru yang terus memberikan pendidikan jarak jauh pada ada, para ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang turut menjaga dan memberikan pemahaman kepada warga, para aparat wilayah yang bergerilya melindungi kampungnya, para warga yang begitu disiplin mengikuti protokol kesehatan.

“Mari kita teruskan hingga tuntas. Insya Allah kita menang, dan kita akan kembali ke Jakarta yang dahulu, namun berubah menjadi Jakarta yang lebih baik,” ujarnya.

Penulis/Editor: M. Maruf

Artikel Terkait

Berita Populer