progresifjaya.id, JAKARTA – Aneh bin ajaib, selama 20 tahun koma tidak sadarkan diri. Namun orang itu masih tetap bernafas seperti hidup karena dibantu dengan alat-alat kedokteran semacam ventilator atau alat bantu pernafasan. Orang itu adalah Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Khaled Al-Saud.
Di Indonesia hal serupa juga pernah terjadi terhadap Sukma Ayu, putri artis kawakan Almarhumah Nani Wijaya. Namun Sukma hanya bertahan selama 5 bulan 16 hari saja dari tidur panjangnya menggunakan ventilator yang biayanya sangat mahal.
Pada bulan April 2004, Sukma Ayu mengalami koma setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Medistra karena dugaan overdosis (od). Walaupun belakangan dibantah oleh pihak rumah sakit, namun Sukma mengalami koma pasca operasi. Dia meninggal dunia pada tanggal 25 September 2004. Belum diketahui, apakah Sukma yang koma meninggal karena ventilatornya dicabut, atau proses alami.
Sedangkan Pangeran Al-Waleed bin Khaled Al-Saud ini tidur panjangnya sampai 20 tahun. Ayahnya Pangeran Kalled A-Daud menolak mencabut ventilator yang membuat anak tetap hidup meski koma tidak sadarkan diri sampai sekarang.
Oleh karenanya, pangeran Arab Saudi ini dijuluki ‘Sleeping Prince’ atau pangeran tidur karena sudah lama koma dan tak kunjung bangun atau sadar selama 20 tahun itu.
Seperti dikutip dari Sindo.co, Pangeran Khaled Al-Saud bin Talal ayah pangeran tidur tersebut adalah seorang konglomerat dan anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi. Tidak ada informasi tentang tanggal lahir dan nama ibunya. Dia merupakan keponakan dari miliarder Arab Saudi, Pangeran Al-Waleed bin Talal.
Sang ayah pangeran tidur itu, bersikeras untuk menjaga putranya tetap menggunakan ventilator, dan memantau kondisinya dengan harapan suatu hari dia akan bangun. Dia percaya mukjizat bisa datang kapan saja. Manusia harus berusaha, Allah yang menentukan.
Pangeran Al-Waleed mengalami koma setelah kecelakaan mobil di jalanan London, Inggris, pada 2005. Dia berada di Inggris saat itu karena sedang studi militer. Sang ayah, dalam sebuah talkshow Saudi Al-Ma’azzeb pada 2017, menceritakan kronologi kecelakaan yang dialami putranya. Pada hari kecelakaan, Pangeran Khaled memiliki firasat akan terjadi sesuatu yang tidak beres. Dia bahkan sempat melarang putranya tersebut keluar rumah, namun Pangeran Al-Waleed berhasil menyakinkannya dan dia tetap pergi bersama kedua temannya. Ketika kecelakaan terjadi, Pangeran Khaled tengah makan malam bersama seorang diplomat Arab Saudi, Abdullah bin Yahya Al-Muallami.
Sesaat setelah kecelakaan, Pangeran Al-Waleed yang terlempar dari dalam mobil bersama kedua temannya sempat sadar. Dia bertanya: “Bagaimana kondisi teman-temanku?”
Setelah itu, dia mengalami koma yang sangat lama karena pendarahan otak, meski kedua temannya baik-baik saja usai kecelakaan tersebut. Pangeran Arab Saudi itu sempat divonis akan meninggal dan tubuhnya akan membusuk dalam waktu 72 jam hingga seminggu setelah menjalani operasi pascakecelakaan. Dokter pun mengatakan upaya penyelamatan tidak akan berhasil. Setelah sempat ragu apakah harus tetap mempertahankan atau membiarkan putranya pergi, Pangeran Khaled bertanya pada dirinya sendiri, “Jika Tuhan ingin dia mati, Dia akan melakukannya tanpa bantuan saya atau dokter. Dan ini telah mengguncang saya.”
Setelah 18 bulan pertama menjalani perawatan, Pangeran Al-Waleed mulai bernapas sendiri selama 3 bulan tanpa bantuan alat medis. Si pangeran tidur itu sempat bereaksi ketika disentuh dan diajak bicara, tetapi hanya pada orang-orang tertentu, seperti beberapa dokter, perawat, dan anggota keluarga.
Mengutip dari laporan El-Mundo, setelah lebih dari sepuluh tahun menjalani perawatan di Rumah Sakit Riyadh, Pangeran Al-Waleed dipindahkan untuk menjalani perawatan intensif di kediaman keluarga pada 2016. Pada 2017, seperti dikutip Al Jazeera, Pangeran Khaled mengumumkan kedatangan empat dokter, tiga dari Amerika Serikat dan satu dari Spanyol, yang mempertimbangkan untuk melakukan operasi agar pendarahan otak Pangeran Al-Waleed dapat berhenti. Namun Pangeran Al-Waleed belum juga bangun dari koma.
Pada 27 September 2021, bibinya, Putri Rima binti Talal, membagikan video perkembangan kondisi Pangeran Al-Waleed di Twitter (sekarang bernama X). Sang bibi mendoakan kesembuhannya. “Sayangku, semoga Tuhan melindungimu, menyembuhkanmu, dan memulihkanmu,” tulis Putri Rima di video tersebut.
Video yang diunggah Putri Rima menunjukkan Pangeran Al Waleed terhubung ke mesin pendukung kehidupan, ditutupi dengan bendera nasional Arab Saudi dengan kata-kata “Negara Kami ada di Hati Kami”.
Ayahnya, Pangeran Khaled, berharap putranya akan sembuh total. “Seseorang bertanya kepada saya, mengapa Anda tidak mencabut perangkat dari putra Anda? Saya menjawab bahwa jika itu adalah kehendak Tuhan baginya untuk mati dalam kecelakaan itu, maka putra saya akan berada di kuburnya,” katanya.
Saudara perempuan Pangeran Khaled, Putri Noura binti Talal, juga pernah mengunggah video di media sosial yang menunjukkan sang ‘Sleeping Prince’ menggerakkan jari-jarinya.
“Anakku tercinta, segala puji bagi Allah, yang menghidupkan siapa yang Dia kehendaki dengan perintah-Nya. Segala puji bagi Allah, yang memulihkan kesehatan Anda, jadi jangan putus asa dengan kekuasaan Allah,” tulisnya.
Penulis/Editor: Isa Gautama