progresifjaya.id, JAKARTA – Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan, S.H., M.Tr (Han), didampingi Kepala Staf Kostrad (Kaskostrad) Mayjen TNI Ainurrahman, Ir Kostrad, Koorsahli Pangkostrad, Asren Kostrad, para Asisten Kaskostrad memberikan pembekalan kepada Taruna dan Taruni Akademi Militer melalui video conference bertempat di ruang Puskodal Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/07/2020). Ceramah pembekalan tersebut, dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan bekal kepada para Taruna-Taruni.
Dalam materi ceramahnya, Pangkostrad menyampaikan bahwa tiga kemampuan prajurit diantaranya Intelijen, Teritorial, Tempur harus selalu diasah. Dan untuk prajurit Kostrad, tiga kemampuan prajurit ini tercermin dalam 8 (Delapan) Kekuatan Cakra yang harus dilatih dan diasah oleh prajurit Kostrad antara lain 1. Niat, Niat yang baik tulus dan ikhlas. 2. Sikap dan Perilaku, Penampilan yang berkharisma dalam sikap dan perilaku. 3. Pancaran Mata, Pancaran mata yang berkekuatan mampu menaklukan, mengayomi, kasih sayang dan melindungi. 4. Komunikasi, Kekuatan berkomunikasi mampu berdialog, berdebat dan berdiplomasi. 5. Kesiagaan, Kesiagaan bela diri yang mampu melumpuhkan lawan. 6. Daya Imajinasi, Mampu membaca situasi, memprediksi dan merencanakan. 7. Keputusan, Keputusan terbaik sesuai pikiran, penalaran dan hati nurani. 8. Keyakinan, Keyakinan bahwa yang dilakukan merupakan keputusan dan tindakan yang terbaik.
“Kunci untuk memperoleh Delapan Kekuatan Cakra yaitu dengan meningkatkan kemampuan membaca, baca dan baca. Dan untuk mendapatkan Kemampuan Membaca perlu dilakukan Anjangsana dan Silaturahmi,” Tegas Pangkostrad.
“Setiap prajurit Kostrad harus mempunyai lima kemampuan dasar yang harus diasah agar selalu berhasil didalam melaksanakan tugas, antara lain harus memiliki kemampuan fisik yang sehat dan prima dengan peduli pada kesehatan diri sendiri, mampu melaksanakan gerakan perorangan dengan baik serta teknik dan taktik dengan penalaran yang baik, mahir menembak, mahir bernavigasi dan manuver serta memiliki kemampuan bela diri,” ucap Pangkostrad.
Pangkostrad juga menjelaskan bagaimana perjalanan karirnya dari mulai masih kecil sampai dengan menjadi Pangkostrad. Beliau menceritakan bahwa perjalanan menjadi seorang perwira tidaklah semudah yang dibayangkan, namun butuh usaha, kerja keras dan doa yang harus selalu dilakukan.
Diakhir pengarahannya Pangkostrad berharap nantinya para Taruna dan Taruni setelah dilantik menjadi Perwira berpangkat Letnan Dua mampu menjalankan tugas yang berat karena nantinya para Taruna dan Taruni ini akan menempati jabatan penting di tubuh TNI.
Sumber: Penkostrad
Editor: Hendy