progresifjaya.id, JAKARTA – Pasca pembongkaran bangunan eks Gedung Johar Baru Theater atau Jotet di Jalan Kramat Jaya Baru IV, RT 15/10, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta PusatĀ telah selesai, pekerjaannya tinggal menunggu proses pemerataan tanah dan selanjutnya akan dimulai pekerjaan teknis pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan lahan seluas sekitar 986 m2 yang akan dimulai pekan ini.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Pusat, Mila Ananda mengatakan, pihaknya masih terus mematangkan rancang teknis RTH.
Namun secara prinsip, RTH akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, sarana ibadah, embung, taman dan urban farming.
“Desainnya masih terus dimatangkan. Tapi secara paralel pekerjaan terus dilakukan dan teknis lapangan dimulai pekan ini,” katanya, Senin (26/8).
Mila Ananda menjelaskan, desain teknis mushalla nantinya akan dilakukan pematangan dengan melibatkan Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) Jakarta Pusat.Ā Ada Musholla yang dibangun setinggi dua lantai dengan peruntukan lantai 2 untuk ruang ibadah dan lantai I untuk ruang pertemuan.
Pembangunan Musholla juga akan dibangun dengan meliputi pembangunan fasilitas wudhu. Rencananya pembangunan akan melibatkan dukungan dari Baznas (BAZIS) Jakarta Pusat.
Ia jugaĀ meminta masukan dari Suku Dinas Pemuda dan Olahraga (Pora) Jakarta Pusat untuk membangun fasilitas olahraga.
Fasilitas itu nantinya dirancang bisa multifungsi untuk olahraga futsal, basket, volly dan bulu tangkis.
Kemudian, pihak KPKP akan untuk membangun urban farming di area RTH tersebut. Sedangkan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat akan menata area perkerasan (lapangan, pedestrian sisi dalam dan sisi luar).
Lalu, Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat akan melakukan normalisasi saluran dan pembangunan embung. Sementara Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat akan melakukan beautifikasi taman RTH.
“Suku Dinas SDA dulu masuk untuk merapikan saluran sambil nanti pembuatan pagar oleh Tamhut. Pekan lalu kami bersama SDA dan Bian Marga sudah koordinasi terkait batas pagar, saluran dan trotoar,” tegasnya.
Kepala Satuan Pelaksana (SDA) Johar Baru, Rudy Heryanto mengaku hari ini telah menerjunkan jajarannya untuk melakukan pekerjaan normalisasi saluran. Pekerjaan normalisasi itu akan membuat ulang trase saluran dengan lebar sekitar 50 sentimeter dengan kedalaman antara 60-70 sentimeter.
Dilanjutkannya, kondisi eksisting saluran saat ini sebagian besar telah tertutup puing dan tanah. Sedangkan untuk pembangunan bisowell, pihaknya masih menunggu desain dan penetapan lokasi.
“Pekerjaan ini dilaksanankan paralel makanya kami akan menyesuaikan kondisi lapangan. Kalau situasi biasa, normalisasi saluran sekitar lahan butuh waktu 1-2 pekan,” tandasnya.
Editor: Fari. K