Wednesday, January 22, 2025
BerandaNasionalPembentukan Dua Direktorat Baru: Kabid Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Soetta, Bismo Surono...

Pembentukan Dua Direktorat Baru: Kabid Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Soetta, Bismo Surono Yakin Koordinasi dan Pengawasan di Titik Pemeriksaan Imigrasi Akan Semakin Tertib dan Efisien

progresifjaya.id, TANGERANG – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi telah membentuk dua direktorat baru yaitu Direktorat Kepatuhan Internal dan Direktorat Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Kedua direktorat tersebut secara resmi telah beroperasi.

Kepala Bidang (Kabid) Pemeriksaan Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Bismo Surono SH., MH., menyatakan, seluruh komponen tempat pemeriksaan imigrasi Bandara Soetta mendukung sepenuhnya pembentukan Direktorat TPI.

Kepala Bidang (Kabid) Pemeriksaan Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Bismo Surono SH., MH.

Kami yakin, tegas Bismo, koordinasi dan pengawasan di titik pemeriksaan imigrasi, termasuk di Bandara Soetta akan semakin tertib dan efisien.

“Direktorat TPI yang  dipimpin oleh Bapak Suhendra akan fokus memastikan proses pemeriksaan keimigrasian berjalan aman dan sesuai prosedur operasional standar. Hal ini sangat relevan bagi Kantor Imigrasi Kelas.1, Khusus Imigrasi Bandara Soetta mengingat volume paling tinggi wilayah keluar masuk dan kedatangan di bandara,” ujar Bismo dalam keterangannya kepada pers Jumat, 13 Desember 2024.

Sementara itu, kata Bismo, Direktorat Internal Kepatuhan di bawah kepemimpinan Bapak Barron Ichsan, akan memastikan bahwa setiap prosedur dan operasional di lingkungan imigrasi mematuhi peraturan-undangan dan nilai-nilai integritas.

“Adanya pengawasan internal yang kuat akan mendorong peningkatan kinerja sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi,” kata Bismo.

Kabid TPI mengatakan, volume keberangkatan dan kedatangan WNA dan WNI di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Kelas.1 Khusus Bandara Soetta  sangat tinggi.

Ia mengungkapkan, dari bulan Januari
sampai Desember 2024 volumenya berjumlah 31.690.990 orang.

“Tingginya aktifitas ini menuntut adaptasi struktur organisasi yang lebih mapan untuk mendukung pengawasan dan pelayanan,” ungkap Bismo. (AT)

Artikel Terkait

Berita Populer