progresifjaya.id, KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten Cirebon menggelar kegiatan One Day Training bertajuk Pemberdayaan Produk dan Digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sutan Raja Hotel, Rabu (14/8/2024).
Sebanyak 40 pelaku usaha antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon, Hafidz Iswahyudi mengatakan, pemberdayaan produk dan digitalisasi UMKM merupakan program agar pengusaha di Kabupaten Cirebon naik kelas.
Pihaknya membina, melatih, dan mendampingi para pelaku usaha untuk naik kelas.
“Tujuannya agar produk UMKM bisa onboard di e-katalog Kabupaten Cirebon, atau katalog elektronik pengadaan barang dan jasa Kabupaten Cirebon,” kata Hafidz.
“Kita membantu membuka UMKM di Kabupaten Cirebon untuk berkontribusi, tentunya di penyedia pengadaan barang dan jasa pemkab. Sehingga, produknya bisa dikenal di daerah, dan pemasarannya lebih luas,” ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, kegiatan pemberdayaan produk dan digitalisasi UMKM ini berkat kolaborasi instansi yang ada dalam lingkup Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon.
Pihaknya menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop UMKM), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon.
“Pelayanan perizinan itu untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. Kami melakukan one day training ini kepada 40 pelaku usaha UMKM, khususnya katering,” imbuhnya.
Senada disampaikan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon, Suhartono SSos., MM.
Ia berharap, UMKM di Kabupaten Cirebon bisa lebih maju dan berkembang dengan adanya kegiatan one day training.
“Tentu bisa ditindaklanjuti lagi. Sehingga tidak hanya sebatas produk mereka itu masuk di dalam digitalisasi saja (e-katalog), tapi juga bisa membantu memasarkannya. Mereka cukup buka e-katalog dan kemudian bisa langsung pesan. Jadi, peran pemerintah daerah hadir, dan membantu guna meningkatkan omzet pelaku usaha,” kata Suhartono. (Met/Fi)