progresifjaya.id, DENPASAR – Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online di Bali yang meninggal dunia pada Kamis (2/7/2020) dinyatakan positif COVID-19. Sebanyak 56 wartawan pun mengikuti rapid test karena sempat kontak langsung dengan almarhum dan keluarganya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPP) Provinsi Bali melalui Sekretarisnya I Made Rentin, membenarkan kabar tersebut. Rapid test dilakukan di Rumah Jabatan Gubernur Bali, di Kelurahan Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur, kemarin.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, rapid test tersebut digelar juga untuk upaya preventif dan screening diri.
“Tadi malam saya sudah menghubungi Pak Kadiskominfo agar memfasilitasi rekan/sahabat (wartawan) untuk di-rapid test. Hal ini penting dilakukan, tidak semata-mata karena almarhum sahabat kita Putu A, tapi lebih kepada upaya preventif dan screening diri,” kata dia dalam keterangan tertulis pada Sabtu 4 Juli 2020.
Koster juga menyampaikan bahwa wartawan sebenarnya masuk kategori Orang Dengan Risiko (ODR) karena setiap hari selalu berinteraksi dengan banyak pihak termasuk dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Anak Buah Kapal (ABK) yang patut diduga sebagai karier. Menurutnya, langkah paling bijak adalah melakukan rapid test sebagai screening awal untuk tahu kondisi tubuh dan selanjutnya wajib menerapkan protokol kesehatan.
“Saya sangat tahu bahwa rekan-rekan memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi karena sering berinteraksi dengan banyak orang yang belum tahu statusnya apakah dia sehat atau malah sebaliknya sudah terpapar COVID-19 tapi sehat secara fisik karena yang bersangkutan OTG (Orang Tanpa Gejala),” ujar dia
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dari tujuh orang anggota keluarga almarhum, sebanyak tiga orang keluarga almarhum mengalami gejala. Iparnya mengalami gejala panas 38,3 derajat celcius dan sudah dirawat di Rumah Sakit Bali Mandara. Sementara sang istri mengatakan mengalami batuk dan hasil rontgen serta lab-nya dicurigai mengarah pada COVID-19. Sedangkan hasil rontgen anaknya juga dicurigai positif COVID-19.
“Kami sekeluarga kemarin hari Jumat sampun (sudah) swab yang pertama di RS Mangusada,” jelas istrinya secara tertulis.
Sementara itu salah satu wartawan yang sempat kontak dengan istri almarhum pada saat kremasi, Kamis 2 Juli 2020, mengatakan hingga saat ini ia dalam kondisi baik-baik saja meskipun sempat mengalami pusing dan mual. Ketika kremasi tersebut, diperkirakan sebanyak enam orang kontak erat dengan istri almarhum.
“Sebenarnya kalau aku sih terakhir ketemu 18 Juni ya. Terus kremasinya datang. Ngobrol sama istrinya dan aku pegang pundak dan bawah tangannya bilang sabar ya bu. Begitu. Banyak kok, gak hanya aku aja saat itu. Tapi yang kontak dekat memang aku sama R (inisial),” jelas wartawan yang berinisial S ini.
Almarhum Putu A yang tinggal di wilayah Kabupaten Gianyar dinyatakan meninggal dunia pada Kamis 2 Juli 2020 setelah mendapat perawatan di hari yang sama di Rumah Sakit Mangusada, Kapal, Kabupaten Badung. Pada saat itu almarhum dinyatakan meninggal karena sakit jantung.
Menurut rekan seprofesinya, sosok almarhum adalah wartawan yang bagus dan termasuk penulis yang berhasil membangun media online di Bali.
“Cukup lama jadi wartawan. Ya, termasuk penulis yang berhasil yang membuat online terbaik di Bali. Aku salut dengan kecerdasannya. Semua teman-teman zaman dulu, sosialisasinya sangat bagus sangat rendah hati dan cerdas,” ungkap salah satu rekan senior jurnalis, ST.
Sumber: idntimes
Editor: Hendy