progresifjaya.id, JAKARTA – Kepastian kapan debat soal utang antara Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dengan ekonom senior RR alias Rizal Ramli masih gelap. Kubu Luhut belum mengiyakannya. Padahal para penonton sudah nggak sabar. Kira-kira siapa yang menang, Luhut apa RR?
Heboh soal adu debat ini berawal dari tantangan Luhut yang disampaikan pekan lalu. Saat itu, Luhut kesal lantaran kebijakan soal utang kerap diserang. Padahal, kata dia, utang pemerintah masih dalam batas aman dan digunakan untuk hal-hal produktif.
Luhut pun meminta para pengkritik itu jangan hanya berkoar-koar. “Kalau ada yang mengkritik kami, sini saya juga pengin ketemu. Jangan di media sosial saja. Nanti ketemu kami, ngomong,” tantang Luhut.
Sejumlah orang menyatakan siap meladeni tantangan Luhut. Beberapa di antaranya adalah dosen senior dari Fakultas Ekonomi UI, Djamester Simarmata. Kemudian menyusul Rizal Ramli. Apalagi dia, selama ini kerap mengritik kebijakan tim ekonomi Jokowi. Termasuk soal utang.
Rizal yang awalnya enggan meladeni akhirnya menerima tantangan Luhut. Ia berubah pikiran setelah Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi siap memfasilitasi perdebatan itu yang rencananya akan digelar 24 Juni nanti. Dalam debat akan disiapkan moderator dan juri yang akan menilai. Bukan hanya Luhut, Rizal siap meladeni semua tim ekonomi Jokowi. Eks Menko Maritim ini bahkan mengajukan syarat. Jika Luhut cs kalah dalam debat, mereka diharuskan mundur dari jabatannya. Jika RIzal kalah, dia janji akan berhenti mengritik pemerintah.
Bagaimana tanggapan Luhut? Jubir Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi ogah meladeni tantangan debat dengan difasilitasi pihak ketiga itu. “Itu kan dari promotornya, kita sih nggak mau nunjuk promotor, emang petinju apa kayak Don King pakai promotor,” kata Jodi, di kantornya, kemarin.
Jodi menilai, tantangan tersebut bagaikan mau menjatuhkan pemerintah, bukan untuk memberi kritik membangun. “Kan nggak semudah itu aja jatuhin pemerintah,” tegas Jodi. “Jangan dijadikan dan dibawa ke urusan politik lah. Nggak elok! Capek lah kita kayak begitu,” ungkapnya.
Jodi menambahkan, pemerintah merangkul semua pihak dalam membentuk kebijakan. Dia mengatakan, apabila ada kritik dilakukan bukan untuk cari panggung. Kemarin, Luhut ternyata mengundang Djamester Simarmata ke kantornya. Ternyata bukan Djamester yang diundang ke sana. Rizal juga diundang namun tidak datang.
Luhut mengaku, sudah berdiskusi dengan Djamester. Sayangnya pertemuan dilakukan tertutup. “Saya senang sekali bisa berdiskusi secara ilmiah seperti ini, bukan debat kusir yang tidak jelas titik temunya, apalagi sampai harus menyiapkan promotor seperti ajang tinju saja,” kata Luhut lewat akun instagramnya @luhut.pandjaitan, kemarin.
Sampai tadi malam, warganet masih menunggu debat antara Luhut dan RR. Salah satu yang ingin menonton debat tersebut adalah akun @deslini2. Dia bilang perdebatan ini pasti seru. “Penasaran siapa yang paling hebat. Jangan lupa live di instagram,” kicaunya. “Ini baru debat,” sambar @kafiradikalis.
Editor: Hendy