progresifjaya.id, LEBAK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Provinsi Banten, mengoptimalkan pembangunan infrastruktur jalan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga dapat menyumbangkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Kita komitmen membangun infrastruktur jalan sebagai penopang ekonomi masyarakat,” kata Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Pembangunan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak Wahyu Hidayat di ruang kerjanya, Jumat (12/7/2024)
Pemerintah Kabupaten Lebak tahun ini mengalokasikan anggaran Rp79,8 miliar untuk pembangunan jalan, rekonstruksi jalan, rehabilitasi jalan dan pemeliharaan rutin.
Pembangunan jalan tersebut guna mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga akses jalan bisa dilintasi selama 24 jam dan dapat meminimalisasi beban biaya transportasi.
Masyarakat Kabupaten Lebak kebanyakan berpenghasilan dari komoditi alam seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan yang bisa memasarkan produknya ke luar daerah dengan lancar.
“Jika pemasaran hasil bumi itu lancar dipastikan dapat meningkatkan PDRB, sehingga mampu memutus mata rantai kemiskinan ekstrem,” tutur Wahyu.
Wahyu mengatakan pemerintah daerah komitmen untuk pembangunan jalan karena dapat menopang perekonomian masyarakat setempat.
Ruas jalan di Kabupaten Lebak sampai tahun 2024 sepanjang 749,37 kilometer dengan kondisi baik 562,3 kilometer atau 75,04 persen.
Sedangkan kondisi jalan yang tidak baik sekitar 187,06 kilometer atau 24,96 persen.
“Kami meyakini dua tahun ke depan bisa 100 persen jika pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dapat membantu anggaran pembangunan jalan itu,” jelasnya.
Sementara itu, warga Kabupaten Lebak mengatakan bahwa mereka sangat lega dan bahagia dengan adanya pembangunan Jalan Muncang – Panggarangan sehingga masyarakat pelosok desa dapat melakukan kegiatan ekonomi selama 24 jam.
Saat ini, masyarakat sangat mudah memasarkan produk hasil bumi dan dipastikan tingkat ekonomi masyarakat cukup membaik.
“Kami meyakini dengan pembangunan jalan itu dipastikan kesejahteraan warga meningkat dan bisa memutuskan mata rantai kemiskinan ekstrem,” kata Ahmad (50), warga Kabupaten Lebak. (R. R)