progresifjaya.id, BOGOR – Sekretaris Jenderal Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan niatnya ingin memperkuat teori geopolitika Indonesia guna membangun persaudaraan dunia menjadi alasannya melanjutkan studi Doktoral (S3) di Universitas Pertahanan (Unhan).
Kepada Progresif Jaya usai acara pembukaan mahasiswa baru Unhan, Hasto menjelaskan, teori geopolitika sangat penting dan strategis. Karena ketika Bung Karno ditanya oleh pemimpin dunia tentang geopolitik, kata Hasto, Bung Karno menjelaskan sekaligus tentang pandangan Indonesia terhadap dunia dimana wilayah dari Sabang sampai Merauke merupakan wilayah geopolitik yang mempunyai satu jiwa disatukan oleh satu perasaan, senasib.
Oleh karena itu, sifat geografis itu permanen, dalam mempelajari konstelasi global, mau tak mau kita harus melihat sejarah.
“Bangsa Indonesia sebenarnya ditakdirkan untuk menjadi bangsa pemimpin. Karena itulah pemahaman geopolitik menjadi sangat penting. Pancasila sebagai ideologi dunia itu juga punya cara pandang keluar yaitu membangun tata dunia baru dan membangun persaudaraan dunia. Itulah yang harus dilakukan,” kata Hasto, Sabtu (29/8).
Dengan demikian harus punya orientasi keluar, ungkap Hasto, kita punya playing field tidak hanya di Asean.
Dalam perspektif kekinian, Hasto mengatakan studi ini penting didalami di tengah tren meredupnya cara pandang keluar dan spirit kepemimpinan Indonesia di dunia internasional.
“Dulu saja, playing field Indonesia tahun 1955 sudah menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa Asia Afrika padahal kita baru 6 tahun mendapat kedaulatan penuh, tetapi kini lebih banyak inward looking. Hanya mengurusi urusan dalam negeri sendiri. Padahal sebenarnya Pancasila bisa menjadi leidstar di dalam pergaulan antar bangsa,” ulas Hasto.
Kita harus mempunyai orientasi bersama-sama membangun persaudaraan dunia ungkap Hasto, itulah motif saya kuliah di Unhan untuk mempelajari teroi-teori geopolitik guna melakukan penelitian, apa itu geoplitik dalam pemikiran Soekarno dan relevansinya.
Ia memandang, ilmu pertahanan perspektifnya luas. Setiap warga negara wajib memiliki suatu tanggung jawab dalam membangun sistem pertahanan nasional yang berbasis pertahanan semesta. Setiap warga bangsa memberikan kontribusi atas kodrat sejarah sebagai bangsa pemimpin dapat kita lakukan dengan sebaik-baiknya.
“Untuk itu, Unhan dengan program S1, S2, dan S3 dengan program pertahanan suatu hal yang membuat sejarah yang harus kita dukung bersama. Pemahanan tentang kebijakan stategis pertahanan luas. Unhan sangat visioner,” pungkasnya.
Sebagai mahasiswa baru, Hasto diwajibkan mengikuti rangkaian acara kuliah perdana. Dalam upacara pembukaan Pendidikan Mahasiswa Baru Program Sarjana (S1), Magister ($2) dan Doktoral (S3) Unhan Tahun Akademik 2020/2021, Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) H. Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara.
Sementara Hasto, sebagai mahasiswa baru Unhan, bersama mahasiswa lainnya mengikuti upacara sebagai peserta. Usai upacara Hasto dan kawan-kawan sesama mahasiswa Unhan lainnya mendengarkan orasi kebangsaan yang disampaikan oleh Presiden RI Kelima yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kali ini, Hasto sudah memakai jaket merah marun, jaket almamater Unhan Indonesia. Hasto tampak bangga dan bahagia memakainya. “Mohon doanya agar studi saya berhasil,” ujar Hasto singkat sambil tersenyum.
Editor: Hendy