Monday, October 7, 2024
BerandaBerita UtamaPertalite Sudah Tidak Lagi Dijual di Beberapa SPBU Jakarta dan Bekasi, Bagaimana...

Pertalite Sudah Tidak Lagi Dijual di Beberapa SPBU Jakarta dan Bekasi, Bagaimana Respons Pertamina?

progresifjaya.id, JAKARTA – Pertalite mulai menghilang di beberapa SPBU. Adapun salah satu SPBU yang tak lagi menjual BBM pertalite ialah SPBU Pos Pengumben, Jakarta Barat. Di beberapa wilayah Bekasi juga pertalite sudah menghilang. SPBU Cibitung, misalnya, pertalite juga sudah tidak dijual.

SPBU berada di Jalan Raya Teuku Umar, Cibitung, Kabupaten Bekasi, sudah tidak lagi menjual BBM subsidi jenis Pertalite. Mulai Senin (6/5) kemarin, sudah tidak ada daftar harga pertalite di papan nama SPBU.

Menurut petugas di sana, setelah subsidi Pertalite dihilangkan, suasana pom bensin menjadi sepi. Banyak orang yang singgah, namun hanya bertanya dan tidak membeli. Sebab, bensin termurah hanya jenis pertamax.

Bagaimana respons Pertamina? Menanggapi hal ini, Pertamina menepis telah menghapus BBM pertalite.

Corporate secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menegaskan sesuai dengan Kepmen ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP). Sehingga perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.

“Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” tegas Irto, Rabu, 8 Mei 2024.

Lebih lanjut Irto menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga selaku pihak yang menjalankan penugasan penyaluran BBM subsidi, berkomitmen untuk tetap mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan Pemerintah.

“Prinsipnya kami akan ikuti dan jalankan semua kebijakan Pemerintah,” tutur Irto.

Tercatat hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional adalah sebanyak 9,9 juta Kiloliter (KL), dari total Kuota Pertalite tahun 2024 yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL.

Irto mengungkapkan, Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat.

“Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.

Dikutip dari laman PTPN, Pertamax Green 95 juga punya keunggulan ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molase tebu. Ini merupakan bagian dari upaya Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan mengadopsi campuran bahan bakar nabati.

Saat ini harga Pertamax dipatok sebesar Rp 12.950 per liter, Pertamax Green 95 Rp 13.900 per liter, Pertamax Turbo Rp 14.400 per liter, Dexlite Rp 14.550 per liter, dan Pertamina Dex Rp 15.100 per liter. (Red)

Artikel Terkait

Berita Populer