Friday, September 20, 2024
BerandaBerita UtamaPINTI Berharap Peristiwa Mei 98 Tercatat dalam Buku Sejarah Indonesia

PINTI Berharap Peristiwa Mei 98 Tercatat dalam Buku Sejarah Indonesia

progresifjaya.id, JAKARTA – Perhimpunan Perempuan Indonesia Tionghoa (PINTI) yang merupakan sayap organisasi dari Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) memperingati napak tilas reformasi ke 26 di Galangan VOC Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu (12/5), dengan tema “Pelanggaran HAM di Masa Lalu di Persimpangan Jalan”.

Untuk didinformasikan, PINTI berdiri pada tahun 2004 dengan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Ketua INTI Pusat yang pertama Alm Eddy Lembong.

Ketua PINTI DKI Jakarta, Dr Widyawati MM., menyampaikan, kegiatan ini digelar dalam rangka napak tilas reformasi ke 26. Sebelum tahun 2004, pada waktu terjadi tragedi Mei 98, kata Widyawati, PINTI telah banyak membantu melakukan pendampingan kepada keluarga korban Tragedi Peristiwa Mei.

“Saat itu Komnas perempuan selalu bergandengan tangan dengan PINTI untuk bersama menuntaskan peristiwa tragedi Mei 98,” ujar Widyawati dalam siaran pers yang diterima redaksi progresifjaya.id.

Ia menuturkan, pahun 2009, Dewan Pembina PINTI Hartati mendesain selendang persahabatan PINTI yang bercorak batik dengan ragam hias dan simbol-simbol yang penuh makna.

Menurut Widyawati, selendang persahabatan itu menjadi bagian dari upaya merawat ingatan publik terhadap peristiwa Mei 1998. “Sesuai namanya, selendang itu diharapkan memperkukuh persahabatan umat manusia di Bumi Pertiwi tercinta ini,” tegasnya.

Ia menyatakan, bahwa PINTI mengapresiasi pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan atas nama Negara Republik Indonesia dengan tulus telah mengakui dan menyatakan penyesalannya telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang berat dalam Peristiwa Mei 98.

“Kami PINTI mewakili komunitas etnis Tionghoa, membuka pintu maaf selebar-lebarnya kepada para pelaku tindak kekerasan saat itu,” ungkapnya.

Namun begitu, memaafkan bukan berarti melupakan. “Kita tidak boleh mengabaikan luka-luka para korban. Kita tidak boleh melupakan peristiwa kelam ini,” ucapnya.

Untuk itu, Widyawati mengharapkan dan menyarankan agar Peristiwa Mei dijadikan bagian dari sejarah bangsa ini.

“Kami meminta agar peristiwa Tragedi Mei 98 tercatat dalam buku pelajaran sejarah di sekolah untuk mencegah agar peristiwa ini tidak terulang dimasa depan,” katanya mengharapkan.

“Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan dan rahmat kepada Bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia,” tandasnya.

Pada Peringatan peristiwa mencekam Mei 98 yang ke 26, PINTI menerima kunjungan Komnas Perempuan. Widyawati menjelaskan sejarah berdiri Komnas Perempuan diprakasai oleh Prof Saparina Sadeli, dr. G Melly Tan, Prof Tuti Herati dan diakui oleh Presiden Habibie dengan keluarnya Kepres No 181 tanggal 9 Oktober 1998.

Kegiatan Sosial dan Budaya

Widyawati menjabarkan, bahwa saat ini PINTI sudah mempunyai 10 Pengurus Daerah dan 16 Pengurus Kota yang tersebar di seluruh Indonesia. “Salah satu visi misi PINTI adalah keberagaman antar etnis,”imbuhnya.

Lebih lanjut Widyawati bilang, kegiatan PINTI banyak di bidang kebudayaan, sosial, kesehatan khususnya ibu dan anak. Beberapa kegiatan PINTI antara lain bakti sosial ke berbagai tempat yang sedang terjadi bencana. Semisal di Sumatera Utara, PINTI membuat sumur bor untuk mengatasi bencana kekeringan di Pulau Samosir.

“Kemudian di Jawa Barat, PINTI membuat seminar tentang TPKS dengan Kemen PPA. Di Bali bersama Menteri PPA, Ibu Bintang Puspayoga bersama-sama menyelenggarakan  peringatan  Hari Ibu ke 92 tahun 2023  dan juga mengunjungi Ibu-ibu veteran yang berada di Bali untuk mengenang jasa-jasa beliau,” urainya.

Ia juga menyebut setiap tahun PINTI juga berkesempatan melakukan kegiatan berbuka puasa bersama di berbagai pesantren, salah satunya dengan menyelenggarakan acara berbuka puasa bersama dengan Sinta Nuriah (Istri Alm Gus Dur).

“Tahun ini kita menyelenggarakan di dua tempat, Jakarta dan Bogor. Di bulan Ramadan tahun ini pula kami mengadakan pertunjukan seni dan budaya serta memperkenalkan makanan khas Muslim Tionghoa di Baywalk Mall Pluit,” terangnya.

Turut hadir dalam acara Peringati Tragedi Peristiwa Mei tersebut, Pembina PINTI Pusat Nancy Wijaya, Ketua PINTI Pusat Dr Metta Agustina MARS, Sekretaris PINTI Pusat Yenny Rosa, SH., MH., Ketua PINTI DKI Dr Widyawati MM., Humas PINTI Pusat Lindawaty, Seni dan Budaya Pinti Pusat Siu Lie, Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amirudin dan Veryanto Sitohang, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani, Komunitas Ngopi Jakarta serta Komunitas Aman Jakarta. (Hendy)

Artikel Terkait

Berita Populer