Thursday, November 7, 2024
BerandaHukum & KriminalPolisi Berhasil Identifikasi Senior Diduga Penganiaya Mahasiswa STIP hingga Tewas

Polisi Berhasil Identifikasi Senior Diduga Penganiaya Mahasiswa STIP hingga Tewas

progresifjaya.id, JAKARTA – Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya sudah berhasil mengidentifikasi mahasiswa senior yang diduga sebagai pelaku  penganiayaan  terhadap P (19), mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) hingga tewas. Terduga pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam pernyataannya menjelaskan, pihaknya melakukan sejumlah interview terhadap senior yang diduga sebagai pelaku dan saksi yang lain dari teman korban. Hasil dari interview tersebut diharapkan nanti bisa jadi materi buat pendalaman.

“Semoga nanti bisa sebagai bahan pendalaman,” ujarnya kepada wartawan, Jumat, (3/5).

Saat ini, kata Kombes Pol Wira, pihaknya memang sudah mengindikasikan orang yang dicurigai. Tapi untuk kepastiannya baru bisa ditetapkan setelah mengambil keterangan lebih lanjut.

Dikatakan juga, kasus ini ditangani Polres Metro Jakarta Utara bersama Polda Metro Jaya untuk mempercepat pengusutan kasus secara tuntas.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan sementara memang ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Luka tersebut berada di sekitar ulu hati korban.

“Ada luka bekas kekerasan di bagian sekitar ulu hati. Bukan (luka bekas) benda tumpul, tapi luka tumpul. Sebab-sebab meninggalnya masih kita telusuri. Kita masih melakukan pemeriksaan laboratoris. Secara forensik dilakukan pemeriksaan visum oleh dokter berkompeten di RS Polri Kramat Jati untuk mendapatkan penyebab kematian,” jelas Kapolres Gidion.

Diutarakan juga, peristiwa ini terjadi pada Jumat, (3/5) pagi. Kasus terbuka setelah pihak kepolisian mendapat laporan dari RS Taruma Jaya perihal ada seorang mahasiswa STIP yang meninggal dunia.

“Pada saat diperiksa oleh klinik sekolah setempat, sudah dalam kondisi tidak bernadi. Nadinya sudah berhenti dan mungkin sudah bagian dari tanda-tanda hilang nyawa,” kata Kapolres Gidion.

Menurutnya, berdasarkan hasil rekaman CCTV diketahui korban dianiaya di kamar mandi kampus.

Penganiayaan tersebut juga tidak dilakukan saat kegiatan kampus. Kuat diduga, kegiatan yang dilakukan di kamar mandi atas inisiasi terduga pelaku sebagai seniornya.

“Artinya, ini kegiatan yang memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga. Ini kegiatan perorangan mereka, tidak dilakukan secara terstruktur maupun kurikulum. Tapi ini kegiatan inisiasi para siswa,” ujarnya lagi menandaskan.
(Bembo)

Artikel Terkait

Berita Populer