progresifjaya.id, INDRAMAYU –Salah satu dari 10 (sepuluh) program unggulan Pemerintah Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina diantaranya Perempuan Berdikari (Pe-Ri) manfaatnya mulai dirasakan masyarakat.
Perempuan Berdikari merupakan sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada perempuan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, pendampingan, dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan. Dengan program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup purna PMI dengan berwirausaha secara mandiri.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati Indramayu Nina Agustina tersebut, merupakan upaya agar para PMI yang telah kembali ke tanah kelahirannya itu bisa mengembangkan potensinya dan tidak kembali ke luar negeri. Dengan pelatihan yang diberikan, purna PMI akan memiliki skill untuk mengembangkan usahanya dan memiliki kemandirian untuk selanjutnya menjadi wirausahawan.
Mewujudkan purna PMI menjadi wirausahawan baru merupakan langkah yang sangat serius. Tidak hanya diberikan pelatihan untuk memiliki keterampilan, namun para purna PMI juga terus dilakukan pendampingan dan pemantauan agar program yang dilaksanakan terus berkelanjutan.
Saat ini sudah tercatat sebanyak 2.070 orang yang merupakan Purna PMI telah diberikan pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan. Berdasarkan data kegiatan yang dikelola Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) pada tahun 2021 purna PMI yang telah mengikuti pelatihan Pe-Ri sebanyak 240 orang yang bersumber dari APBD 220 orang dan CSR 20 orang.
Kemudian pada tahun 2022 jumlahnya naik menjadi 1.090 orang yang berasal dari APBD 740 orang dan sebanyak 350 orang kegiatannya berada di dinas lain seperti Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla), Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perisdustrian (Diskopdagin), serta perangkat daerah lainnya.
Sementara pada tahun 2023 lalu jumlahnya mencapai 740 orang yang bersumber dari APBD 640 orang dan Dana Desa (DD) 100 orang.
Bupati Indramayu Nina Agustina seperti yang dilansir Diskominfo menjelaskan, program Pe-Ri yang telah dijalankan selama ini mampu untuk menciptakan purna PMI menjadi wirausahawan baru. Dengan peningkatan kemampuan diri, purna PMI akan mengenal dunia usaha dan bisnis karena telah diberikan pelatihan keterampilan, literasi keuangan, dan juga manajemen modern lainnya.
“Ini harapan kita bersama, mereka yang telah kembali ke Indramayu kemudian bisa berusaha secara mandiri dan berkembang dengan pelatihan dan pendampingan yang kita lakukan. Program Pe-Ri ini bermuara pada peningkatan dan kemandirian ekonomi masyarakat Indramayu,” tegas Nina.
Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Nonon Citra Wulandari menjelaskan, dari kegiatan yang sudah diikuti para peserta Pe-Ri mendapatkan pelatihan untuk pembuatan kue kering, olahan minuman, olahan manga, olahan ikan, olahan rumput laut, olahan siwang, olahan keripik bayam, olahan kopi, pembuatan sandal, menjahit dan kerajinan tangan lainnya. Bahkan dimungkinkan jenis pelatihan akan terus berubah sesuai dengan minat dari para peserta Pe-Ri.
“Selain itu, untuk meningkatkan kemampuannya para peserta Pe-Ri juga diberikan materi kewirausahaan, pemasaran produk, pengemasan, administrasi keuangan, pendampingan, dan kami juga memfasilitasi proses izin usaha dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan,” tegas Nonon, Senin (18/3/2024).
Di tempat terpisah, Dewi warga Desa Sindang Kecamatan Sindang, saat ini dirinya bersama purna PMI lainnya telah membuka lapak Pe-Ri dengan berbagai produk yang siap disajikan kepada pembeli. Bahkan bersama Disnaker telah membuka food court dan pusat oleh-oleh produk UMKM Pe-Ri.
“Kami sekarang semangat berusaha berkat pelatihan, apalagi rencana pengembangan kedepannya cukup menjanjikan bagi bagi kami para purna PMI di Kabupaten Indramayu. Terima kasih Ibu Bupati Nina Agustina atas programnta,” kata Dewi.
Penulis : Eka Mardiana