Saturday, April 19, 2025
BerandaBerita UtamaProyeksi 80 Target Operasi, AHY Pastikan Bakal Bongkar Pelaku Mafia Tanah: Tinggal...

Proyeksi 80 Target Operasi, AHY Pastikan Bakal Bongkar Pelaku Mafia Tanah: Tinggal Tunggu Waktunya

progresifjaya.id, JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyatakan, potensi kerugian negara akibat praktik mafia tanah di Indonesia mencapai triliunan rupiah.

Menurutnya, potensi kerugian negara dari beberapa kasus saja menyentuh angka miliaran Rupiah. Sedangkan, secara agregat berada di level triliunan rupiah.

Meski demikian, potensi kerugian negara ini berhasil diselamatkan Kementerian ATR/BPN dan lembaga penegak hukum terkait.

“Yang berhasil kita selamatkan dari sejumlah kasus yang terjadi saja, belum semua, baru beberapa kasus yang kita ungkapkan, memang butuh waktu, butuh proses, itu menyelamatkan ratusan miliar yang menjadi potensi kerugian masyarakat dan kerugian negara,” ujar AHY kepada wartawan di Kuningan, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (29/5/2024).

“Bahkan agregatnya itu bisa triliunan (rupiah),” paparnya.

Kejahatan pertanahan tidak hanya merugikan negara, namun juga berdampak buruk bagi masyarakat luas, termasuk para konglomerat di Indonesia. Soal hal ini, Agus enggan membeberkan nilai pasti potensi kerugian yang dimaksud.

“Kita tahu banyak yang menjadi korban dan ini tidak mengenal strata sosial dari masyarakat kecil sampai pengusaha besar yang juga menjadi korban,” beber dia.

Saat ini praktik mafia tanah masih menjamur. AHY menyebut, Kementerian ATR/BPN bakal terus membasmi tindak pidana itu hingga ke akar-akarnya.

Berdasarkan rapat penetapan target operasi yang mulai dijalankan dua bulan lalu, Kementerian ATR/BPN memproyeksi ada 80 target operasi untuk mafia tanah di Tanah Air.

“Karena itu kementerian ATR/BPN serius benar,” ucap dia.

AHY juga memastikan dirinya bakal membongkar pelaku mafia tanah. Kementerian ATR/BPN pun masih menunggu waktu yang tepat.

“Tetapi progresnya riil (target operasi), dan tentunya tidak mungkin saya bongkar di sini, tetapi sudah dijalankan secara paralel, dan kita nanti tinggal tunggu waktunya saja, kita ungkap bersama-sama,” tuturnya. (Red)

Artikel Terkait

Berita Populer