progresifjaya.id, TEHERAN – Tidak hanya perang sungguhan yang terjadi antara Israel dan Iran. Namun perang urat saraf (psywar) tidak kalah sengitnya antara Iran dan Amerika Serikat (AS). Media-media pro sekutu selalu memberitakan kemenangan Israel atas Iran. Namun sebaliknya media Arab pro Iran mempropagandakan keunggulan misil-misil negara itu.
Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya menyatakan militer AS telah menggempur tiga fasilitas nuklir utama di Iran. Kendati demikian kantor berita resmi Iran, IRNA, mengatakan penduduk setempat tidak merasakan tanda-tanda ledakan besar setelah serangan AS di Fordow.
Trump mengatakan Fordow sudah tidak ada karena berhasil dihancurkan rudal AS. “Kondisi di area tersebut sepenuhnya normal,” kata IRNA dikutip Aljazeera, Minggu (22/6).
Trump menyebut serangan kepada instalasi nuklir Iran itu sebagai suatu keberhasilan spektakuler. Namun hingga kini belum ada konfirmasi independen mengenai dampak dari serangan AS itu.
Pejabat Iran juga menyatakan bahwa uranium yang diperkaya di fasilitas bawah tanah Fordow telah dipindahkan dari lokasi yang diklaim telah dihancurkan AS. Tidak jelas bagaimana serangan tersebut akan memengaruhi program nuklir Iran.
Manan Raisi, yang mewakili wilayah Qom tempat Fordow berada, mengatakan serangan terhadap situs nuklir bawah tanah itu “dangkal”. Artinya, tidak mengenai sasaran.
“Berdasarkan informasi yang akurat, saya nyatakan bahwa bertentangan dengan klaim presiden AS yang suka berbohong, fasilitas nuklir Fordow tidak mengalami kerusakan serius, dan sebagian besar kerusakan hanya terjadi di tanah, yang dapat dipulihkan,” kata Raisi, menurut kantor berita Tasnim.
Ia juga menggemakan penilaian sebelumnya bahwa tidak ada kebocoran bahan radioaktif yang terdeteksi setelah serangan AS.
Organisasi Energi Atom Iran mengatakan data sistem radiasi dan survei lapangan tidak menunjukkan tanda-tanda kontaminasi atau bahaya bagi penduduk di dekat lokasi Fordow, Isfahan, dan Natanz.
“Pengumuman dari Pusat Sistem Keamanan Nuklir. Menyusul serangan ilegal AS terhadap lokasi nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan, survei lapangan dan data sistem radiasi menunjukkan: Tidak ada kontaminasi yang tercatat,” kata organisasi tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial.
Komisi Pengawas Nuklir dan Radiologi Kerajaan Saudi mengatakan tidak ada dampak radioaktif yang terdeteksi pada lingkungan Arab Saudi dan negara-negara Teluk tetangga setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Dalam pernyataan publik pertamanya setelah serangan AS, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menuduh Washington melanggar hukum internasional.
“Amerika Serikat, anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah melakukan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan NPT dengan menyerang instalasi nuklir damai Iran,” kata Araghchi dalam sebuah unggahan di media sosial.
Sebelumnya, Trump ‘berkoar-koar’ serangan bom AS membuat program nuklir Teheran telah hancur lebur. “Serangan itu merupakan keberhasilan militer yang spektakuler. Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah sepenuhnya dan sepenuhnya dihancurkan,” ujar Trump dalam pidatonya yang disiarkan televisi dan media internasional.
Dalam pidato yang berlangsung lebih dari tiga menit, Trump mengatakan masa depan Iran adalah ‘perdamaian atau tragedi’ dan bahwa ada banyak target lain yang dapat diserang militer AS. “Jika perdamaian tidak segera datang, kami akan menyerang target-target lain itu dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan,” ancam Trump.
Namun seorang pejabat Iran, yang dikutip oleh kantor berita Tasnim, mengonfirmasi bahwa sebagian dari lokasi Fordow diserang oleh ‘serangan udara musuh’ tapi tidak menghancurkan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan selamat kepada Trump atas ‘keputusannya yang berani’ yang katanya akan mengubah sejarah. “Sejarah akan mencatat bahwa Presiden Trump bertindak untuk menyangkal rezim paling berbahaya di dunia, senjata paling berbahaya di dunia,” kata Netanyahu.
Atas pernyataan Netanyahu itu, Iran langsung melancarkan serangan ke Israel yang dibenarkan seorang juru bicara layanan darurat Israel. Dia mengatakan bahwa laporan awal menunjukkan roket dan pecahan peluru Iran jatuh di 10 lokasi di Israel.
Lokasi tersebut termasuk Carmel, Haifa, wilayah Tel Aviv, dan dataran pantai utara, dikutip Aljazeera, Minggu (22/6).
Militer Israel mengatakan Iran meluncurkan dua serangan dengan total 27 rudal: 22 rudal pada serangan pertama dan 5 rudal pada serangan kedua.
Sepuluh lokasi terpisah terkena dampak, baik secara langsung oleh rudal maupun pecahan peluru besar. Kerusakan parah terjadi utamanya di Tel Aviv dan Haifa.
Editor: Isa Gautama