progresifjaya.id, JAKARTA – Puluhan pimpinan lembaga pendidikan tingkat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas serta Sekolah Menengah Kejuruan) di lingkungan Sudindik (Suku Dinas Pendidikan) I, mengikuti kegiatan Sosialisasi Kepalangmerahan gelaran PMI (Palang Merah Indoesia) Kota Jakarta Selatan, berlangsung di Aula SMKN 57 Jakarta, Jalan Taman Margasatwa, Pasar Minggu, Senin (20/5/2024).
Ketua PMI Kota Jakarta Selatan, Abdul Haris menuturkan, kegiatan Sosialisasi Kepalangmerahan dilakukan sebagai salah satu langkah dalam rangka meningkatkan pengetahuan terkait kepalangmerahan bagi lembaga pendidikan khususnya para guru tenaga pendidik di sekolah baik tingkat SD, SMP atau SMA/SMK sederajat.
“Pertama, langkah ini dilakukan dengan harapan lembaga pendidikan di lingkungan sekolah bisa mengetahui serta memahami, dan mengerti terkait tugas PMI secara umum PMI. Kedua, kita masih merasa perlu adanya pengembangan keberadaan PMI di sekolah. Dan yang hadir serta diundang mengikuti kegiatan adalah para kepala sekolah atau yang mewakili. Selain itu, mayoritas sekolah yang diundang juga belum terbentuk dan belum memiliki PMR (Palang Merah Remaja),” tuturnya.
Di sisi lain, Haris berharap setelah kegiatan sosialisasi dan pembekalan bagi sekolah yang belum memiliki PMR bisa membentuk dan melakukan pendaftaran PMR.
Lebih lanjut dituturkannya, sebagaimana diketahui keberadaan PMR itu, memiliki peran serta punya fungsi cukup banyak terkait dengan pertolongan pertama pada kecelakaan dan bencana.
“Pembekalan sejak dini dari mulai anak usia SD sampai dengan SMA perlu diterapkan. Pada Sosialisasi kali ini diikuti sejumlah 60 perwakilan sekolah dari lingkungan Sudindik 1 Jaksel,” imbuh mantan Kasudin Dukcapil.
Di tempat yang sama, Kasudindik (Kepala Suku Dinas Pendidikan) I Jakarta Selatan Sarwoko menambahkan, pihaknya mengapresiasi kegiatan sosialisasi kepalangmerahan yang dilakukan PMI Jaksel.
Menurutnya, kegiatan ini penting bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi rawan bencana yang bisa terjadi kapan saja, terutama saat proses belajar mengajar.
“Materi yang disampaikan sangat bagus, para kepala sekolah yang hadir juga menyimak dengan baik, sehingga diharapkan nantinya sekolah-sekolah yang belum memiliki PMR bisa bersinergi dengan PMI Jaksel,” pungkasnya.
Penulis/Editor: Asep Sofyan Afandi