Saturday, October 5, 2024
BerandaBerita UtamaQUICK COUNT VS DRAKOR

QUICK COUNT VS DRAKOR

Oleh: Dr.,Drs. Mukhtadi El Harry, MM.,M.Sc.

Kalau hasil pemilu bisa ditentukan oleh Quick Count, untuk apa ada Pemilu, Quick Count hanyalah salah satu metode untuk mengetahui hasil pemilu secara cepat, dengan cara mengambil sampel menanyai orang-orang yang baru saja memberikan suara di bilik suara.

Kalau metodenya benar hasilnya mendekati benar namun kalau dilakukan oleh beberapa lembaga survei dengan tempat yang berbeda sangat mungkin hasilnya bervariasi, bahkan bisa saja berbeda.

Kalau hasilnya sama bahkan angkanya mirip patut diduga tidak menggunakan metode ilmiah Quick Count.

Secara keilmuan Lembaga Survei yang telah melakukan Quic Count, mendalilkan hasil Quick Count tidak jauh dari hasil Real Count, apa lagi kalau data yang masuk sudah diatas 60 %, hasilnya akan stabil.

Dalil ini benar dengan catatan metodologinya benar, begitu juga sebaliknya. Sehingga dalil ini seolah mengunci bahwa hasil Quick Count itu pasti benarnya, dan menstigma hasil Real Count itu pasti sama dengan hasil Quick Qount tapi, kalau metodologinya salah, dalil tersebut dipakai patut di curigai.

Jangan sampai Survei dan Quick Count berubah menjadi Drakor bahkan alat politik, ini berakibat fatal dalam sistim demokrasi. Pemilu 2019 Quick Count telah berhasil mengantarkan Jokowi menjadi Presiden.

Quick Count 2024 apakah sejarah akan terulang mengantarkan Prabowo Gibran menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Quick Count yang rame rame diumumkan sejumlah lembaga survei, ibarat petinju di menit pertama dapat pukulan telak, dan seorang petinju terkapar wasit keburu menghentikan pertandingan dan menyatakan kalah kepada petinju yang jatuh dan shock.

Hal ini bisa terjadi pada dunia tinju, tapi dunia politik tentu berbeda dengan dunia tinju. Dunia politik itu ada dinamika ada proses ada fakta, yang semuanya dapat diamati dengan kasat mata, dan bisa disimpulkan meskipun dengan cara menduga duga atau memprediksi, jadi tidak bisa hanya disimpulkan atau diputuskan oleh hasil Quick Count.

Alangkah baiknya pihak yang dirugikan melaporkan lembaga yang melakukan Quick Count, itu jauh lebih tepat, agar Pemilu benar-benar berkualitas.

Pemilu Bukanlah Arena Tinju

Jangan sampai kerja keras bangsa ini dalam berdemokrasi hanya dimentahkan oleh hasil Quick Count.

Pemilu bukanlah Arena Tinju, cukup dengan satu pukulan telak lalu petinju yang terkapar dinyatakan kalah, dan petinju yang merasa menang berselebrasi, negara kita negara yang beradab jadi harusnya semua kaidah dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diimplemetasikan seecara konkrit dan terhormat.

Tulisan ini sebagai tanggung jawab seorang warga negara dan seharusnya menjadi keperihatinan kita semua, jangan sampai Pemilu menjadi DRAKOR.(*)

Penulis Adalah: Pemerhati Masalah Sosial

Artikel Terkait

Berita Populer