Sunday, April 27, 2025
BerandaHukum & KriminalRafi Bunuh Kekasihnya dan Membiarkan Jasadnya Membusuk Jadi Kerangka, Lalu Disimpan di...

Rafi Bunuh Kekasihnya dan Membiarkan Jasadnya Membusuk Jadi Kerangka, Lalu Disimpan di Rumah

progresifjaya.id, JAKARTA – Bisa bisanya Muhammad Rafi Ramadan (24) membunuh pasangannya Enggal Dika Puspita (23) yang sudah tinggal satu atap ini, hanya karena emosi sesaat. Yang lebih tidak masuk akal lagi, pemuda pemilik beberapa kamar kontrakan ini membiarkan jasad kekasihnya itu membusuk hingga menjadi kerangka di dalam salah satu kamar kontrakannya di Mading, Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta.

Tidak itu saja, Rafi masih bisa mengambil kerangka yang masih berbau lalu mencucinya dan setelah bersih memasukannya ke dalam trashbag kemudian disimpan di rumahnya Gading Katon, Donotirto, Kretek, Bantul.

Kini Muhamad Rafi sudah diamankan dan ditahan di Polres Bantul guna mempertanggung jawabkan perbuatannya. Tersangka dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa dengan maksimal hukuman 15 tahun penjara.

Dalam pemeriksaan polisi, tersangka Rafi mengaku tega melakukan perbuatan kejinya itu karena kerap mendapatkan kekerasan fisik dari sang kekasih Dika Puspita yang memang bertemperamen kasar.

Mereka memadu kasih sejak 2019 dan dalam menjalin hubungan asmaranya belakangan sudah tinggal satu atap di rumah kontrakan Rafi.

Selama lima tahun menjalani hubungan tanpa nikah itu, berjalan seperti biasa . Tetapi semakin lama dirasakan temperamen dan emosionalnya Dika Puspita semakin terlihat. “Saya memang mendapatkan beberapa kali kekerasan fisik,” kata tersangka Rafi kepada wartawan saat jumpa pers di kantor Polres Bantul, Selasa (25/3).

Puncaknya, pada 24 September 2024 sekitar pukul 09.00 ketika Rafi sudah tidak bisa lagi menahan emosinya. Saat itu dia dipukul dengan sapu sebanyak lima kali oleh kekasihnya dan spontan Rafi mencekik Dika sampai mati.

“Karena mungkin emosi saya masih meluap-luap sehingga saya tidak bisa berpikir dengan jernih, yang ada hanya melampiaskan emosi saya tapi malah sampai seperti itu,” ujar Rafi.

Namun, tersangka mengaku masih menyayangi pacarnya. Meskipun dia sudah tidak kuat lagi mendapatkan perlakuan seperti itu. “Kalau misal ditanya masih sayang atau tidak ya memang waktu itu saya masih sayang. Akan tetapi mungkin tidak kuat di bagian temperamen korban itu,” ucapnya.

Ketika ditanya mengapa tidak memilih putus hubungan asmara dengan kekasih itu, Rafi mengaku sudah beberapa kali kabur. “Saya sebenarnya sudah beberapa kali kabur, kan selama lima tahun kita juga tinggal bersama istilahnya,” aku Rafi.

Akan tetapi, Dika selalu bisa menemukan keberadaan Rafi. Bahkan ia mengaku pernah kabur hingga jauh dan tetap bisa ditemukan.

“Tinggal bersama saya sudah beberapa kali kabur, tetapi memang bisa ditemukan lagi, pasti ditemukan. Seberapa jauh saya kabur pasti ditemukan,” ucapnya.

“Dengan cara hal tersebut saya juga menghindari supaya hal-hal seperti ini tidak terjadi. Tapi sudah terlanjur puncak emosi saya waktu itu dan memang sudah terjadi,” ujar Rafi lagi.

Aksi pembunuhan itu terjadi di salah satu kamar kontrakan Rafi di Mading, Sabdodadi, Bantul dipicu masalah tahu bakso yang gosong. Saat itu korban, Dika Puspita sedang menggoreng bakso dan sekaligus menyapu ruangan kontrakan tempat keduanya tinggal bersama.

“Di saat yang sama tersangka Dika sedang mencuci piring, tapi ternyata bakso yang digoreng gosong,” ucap Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry.

Mengetahui tahu bakso yang digoreng gosong, Dika langsung memarahi Rafi karena posisinya yang paling dekat dengan tempat penggorengan. Dika menuding Rafi tidak punya inisiatif untuk membalik sisi dari bakso yang sedang digoreng, sehingga menjadi gosong.

“Tahu bakso yang digoreng gosong korban marah-marah dan memukul tersangka dengan gagang sapu sebanyak 5 kali,” ujarnya.

Rafi yang mendapat perlakuan tersebut lantas tersulut emosinya. Bahkan, saat itu dia langsung berbalik badan dan mencekik kekasihnya Dika.

“Tersangka mencekik leher korban dengan kedua tangannya, saat itu korban sempat menyimpulkan tangan seperti isyarat meminta maaf,” kata Jefri lagi.

“Tapi tersangka malah tambah mencekik korban yang akhirnya korban lemas dan ambruk ke lantai. Saat itu posisi tersangka masih mencekik korban,” ujar Jefri.

Setelah korban ambruk di lantai, wajahnya membiru dan mulutnya mengeluarkan busa. Namun, tangan tersangka yang masih mencekik merasakan nadi korban melemah dan tersangka malah mencekiknya lagi hingga nadi korban tidak berdenyut.

“Lalu tersangka membawa tubuh pacarnya ke kamar kontrakan paling timur dan menutupinya dengan jas hujan. Tidak berselang lama, tersangka memindahkan tubuh korban ke kamar sebelahnya dan menutupinya dengan selimut,” terangnya.

Dua pekan kemudian, Rafi mulai mencium bau tidak sedap dari dalam kamar tersebut. Lantas dia memilih untuk pindah tidur di kontrakan salah satu rekannya di Condongcatur, Sleman.

“Tanggal 7 Desember 2024 tersangka kembali ke kontrakannya dan membuka kamar yang berisi mayat korban. Saat itu tersangka mendapati tubuh korban sudah menjadi kerangka,” papar Jefri.

Mengetahui kondisi korban sudah menjadi kerangka, lalu tersangka memasukkan tulang belulang yang masih tertempel daging itu ke dalam trashbag berikut barang-barang milik korban lalu membawanya ke kontrakan temannya di Condongcatur.

“Lalu tanggal 20 Desember 2024 tersangka membawa trashbag tersebut ke losmen di Kaliurang .untuk membersihkan kerangka. Setelah bersih kerangka dibawa dan disimpan di rumahnya daerah Gading Lumbung,” bebernya.

Barang dan sisa pakaian korban juga di bawa dan begitu sampai di rumahnya tersangka membakar barang-barang yang terkontaminasi mayat pacarnya itu.

Sebenarnya Dika tinggal di Mlati, Seleman bersama keluarganya. Namun setelah berhubungan dengan Rafi selama lima tahun pasangan kekasih itu tinggal berpindah-pindah dan terakhir di rumah kontrakan Rafi di Mading, Sabdodadi, Bantul.

Keluarga Dika Puspita yang hilang kontak curiga lantas melaporkan ke polisi. Hal tersebut yang membuat polisi akhirnya melakukan penyelidikan hingga bisa menemukan jasad korban yang sudah jadi kerangka di rumah kekasihnya Muhamad Rafi.

“Hal ini dibenarkan keluarga korban yang sudah lama tidak mendapat kabar. Karena itu polisi melakukanmenyelidiki dan memeriksa kekasih korban,” kata Jeffry.

Usai memeriksa pelaku, polisi kemudian melanjutkannya dengan penggeledahan. Mereka kemudian menemukan kerangka jasad Dika di rumah Rafi.

“Polisi menemukan kerangka manusia dalam keadaan terbungkus trashbag warna hitam di rumah pelaku,” ucapnya.

Jeffry menambahkan, saat ini polisi telah membawa kerangka ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY untuk menjalani autopsi. Selain itu, akan dilakukan pula tes DNA untuk memastikan kerangka itu adalah Dika Puspita.

Penulis/Editor: Isa Gautama

Artikel Terkait

Berita Populer