progresifjaya.id, JAKARTA – Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng), Irjen Pol Iwan Kurniawan menutup secara resmi Operasi Ketupat Telabang 2025 yang berlangsung sejak 26 Maret hingga 8 April 2025. Secara umum, selama dua pekan pelaksanaan operasi pengamanan dan kelancaran arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1446 H/2025 ini berjalan aman terkendali di Kalimantan Tengah.
“Pelaksanaan Operasi Ketupat Telabang 2025 bisa berjalan aman terkendali berkat andil masyarakat yang ikut serta turut menyukseskan kegiatan operasi. Kami dari jajaran Polda Kalimantan Tengah sangat mengapresiasi hal tersebut,” kata Kapolda Iwan.
Lebih lanjut dirinya juga menegaskan komitmennya untuk terus menjaga dan mewujudkan Kalimantan Tengah yang aman, tertib, damai dan kondusif, khususnya pascalebaran Idul Fitri 1446 H.
“Kondisi Kalimantan Tengah harus terus terjaga aman kondusif. Kami harus terus bisa memastikan itu,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Dirlantas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol R.S Handoyo yang didampingi Kabid Humas Kombes Pol Erlan Munaji mengatakan, untuk kasus kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan Ops Ketupat Telabang mengalami kenaikan dari tahun kemarin.
“Sebanyak 31 kasus kecelakaan, dengan 9 korban meninggal dunia, 8 korban luka berat, dan 26 korban luka ringan, dengan total kerugian material Rp138.450.000,” ujarnya, Jumat, (11/4) kemarin.
Peningkatan terjadi di empat kasus yaitu 27 kecelakaan lalu lintas, delapan korban meninggal dunia, dua korban luka berat, dan 31 luka ringan. Total kerugian material dari peningkatan ini sebesar Rp57.600.000.
“Sesuai dengan data Anev lakalantas selama Ops Ketupat Telabang 2025, kasus kecelakaan dominan terjadi di Kota Palangka Raya sebanyak 10 kasus. Lalu Kotawaringin Timur 7 kasus, Pulang Pisau 4 kasus, Barito Timur 2 kasus, Kapuas 2 kasus, Murung Raya 2 kasus, Kotawaringin Barat 2 kasus, Barito Selatan 1 Kasus, dan Seruyan 1 kasus,” ujar Kombes Pol R.S Handoyo.
“Jadi total jumlah kasus kecelakaan lalu lintas kemarin itu sebanyak 31 kasus,” tambahnya lagi menandaskan. (Bembo)