Saturday, September 14, 2024
BerandaOpiniResume Kutbah Idul Adha

Resume Kutbah Idul Adha

Oleh: DR. Drs. H. Mukhtadi El Harry MM

Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabbarakatu

Idul Adha ada dua kegiatan yaitu salat Idul Adha dan ibadah kurban. Juga ada dua kegiatan yang berbeda, yang konsekwensinya juga berbeda.

Pertama bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji, melaksanakan rangkaian kegiatan ibadah haji dan bagi yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji melaksanakan rangkaian kegiatan salat Idul Adha dan ibadah kurban.

Yang spesifik dari ibadah haji adalah, Allah berjanji dalam sebuah Hadits  Rasulullah SAW, tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.

Surga adalah tujuan akhir bagi orang yang beriman, maka segala aktifitas  hidupnya hanya ada satu  tujuan yaitu surga dan hal ini dijanjikan oleh Allah tapi dengan persyaratan hajinya mabrur.

Apa itu haji mabrur? Pengertian dan indikasi sederhananya adalah adanya peningkatan kualitas kebaikan dalam segala hal setelah ibadah haji.

Kita dapat lihat dan rasakan sendiri apakah setiap orang sekembalinya ibadah haji terjadi peningkatan kualitas kebaikan atau justru sebaliknya. Sebab kalau secara statistik setiap tahunnya jamaah haji Indonesia sekitar 200 ribu, logikanya ada penambahan orang-orang yang berkualitas dalam kebaikan.

Contoh kecil minimal tempat ibadah semakin dipenuhi. Tapi lihat saja saudara-saudara kita sepulang ibadah haji apakah dia rajin sholat ke masjid atau musholla atau justru malah tidak pernah ke masjid lagi karena merasa Islamnya sudah sempurna (telah menunaikan kesempurnaan rukun Islam). Atau malah merasa sudah kelebihan pahala (karena salat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram pahalanya lebih banyak).

Itulah indikasi yang bisa kita rasakan dan amati.

Untuk menjadi haji mabrur, syaratnya harus maqbul, apa itu maqbul?

Maqbul artinya diterima untuk diterima harus terpenuhi syarat rukunnya dan semua yang terkait dengan ibadah haji, termasuk apakah Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)-nya bersumber dari uang halal atau tidak.

Apakah ibadah haji benar-benar karena mengharap ridho Allah atau karena ingin dipuji dan lain sebagainya. Kalau itu semua sudah terpenuhi maka secara syari Insya Allah Maqbul.

Untuk mengetahui Maqbul tidaknya dapat dibuktikan apakah sekembalinya ibadah haji ada peningkatan kualitas kebaikan apa tidak sebagaimana pengertian mabrur.

Tugas selanjutnya adalah menjaga kemabruran tersebut sampai kelak menghadap Allah SWT.

Selain ibadah haji ada ibadah kurban. Menurut lughot atau bahasa  adalah dekat. Menurut syari adalah menyembelih hewan kurban di tanggal 10 Dulhijjah sampai hari tasyrik, tanggal 11, 12, 13 Dulhijjah dan dagingnya dibagikan kepada orang-orang yang boleh menerimanya semata-mata karena mengharap ridho Allah.

Substansi dari kurban adalah keikhlasan uuntuk mendermakan miliknya untuk orang lain tanpa berharap apapun semata-mata karena Allah.

Sikap demikian seharusnya ada pada siapapun, agar ada sirkulasi  kesejahteraan dari yang mampu ke yang belum mampu sehingga akhirnya mampu semua.

Itulah yang mungkin  salah satu bentuk dari keharmonisan sosial, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran bahwa orang yang beriman intinya adalah saudara (saudara seiman) yang harus saling berbuat baik, saling tolong menolong, saling bantu membantu.

Jangan sampai terjadi saling mengorbankan. Atau demi ambisinya maka pihak lain dikorbankan.

Itulah sekelumit inti kutbah Idul Adha yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat bagi siapapun.

Walaikumsalam

Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial

Artikel Terkait

Berita Populer