Progresifjaya.id, SERANG – Sejumlah nelayan tradisional Pelabuhan Perikanan Karangantu, Serang Banten mengeluhkan belum turunnya bantuan yang sungguh menjadi harapan besar ditengah Pandemi Covid 19, ditambah lagi buruknya kondisi cuaca.
Berbagai upaya permohonan ke Pemerintah Kota Serang agar penyalurannya segera dilakukan telah dilakukan hingga saat ini belum kunjung tiba. “Sampai sekarang ini belum juga cair, nelayan sudah mengeluh terus. Pendataan sudah, cuma persoalannya kan lambat begini,” ungkap, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Serang Didin Samsudin, Rabu (5/8/2020).
Didin mengatakan, kondisi seperti saat ini sangat tepat jika bantuan tersebut segera direalisasikan Pemerintah Kot Serang, karena nelayan banyak yang tidak melaut akibat cuaca buruk ditambah merekapun ikut pula terdampak Covid 19. “Butuh, sangat butuh. Karena biasanya kan kalau musim terang bulan begini nelayan tidak melaut. Jadi uang itu untuk perbaikan perahu,” tuturnya.
Disisi Iain menurut Didin, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari Dinas terkait bahwa Pemerintah Kot Serang akan menyalurkan bantuan sebelum tanggal 10 Agustus ini.
“Informasinya sebelum tanggal 10 Agustus sudah dicairkan, mudah-mudahan segera cair,” terangnya, penuh harap
Sementara itu, beberapa nelayan tradisional Pelabuhan Perikanan Karangantu mengakui sampa saat ini belum menerima bantuan dari Pemerintah Kota Serang.
“Bantuan belum menerima sama sekali. Kami sudah mengumpulkan persyaratan diantaranya, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Keluarga (KK),” terang sejumlah nelaya.
Mereka mengungkapkan, dalam kondisi sekarang ini, kami sangat berharap bantuan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Untuk diketahui, sebelumnya Pemerintah Kota Serang akan mencairkan bantuan bagi nelayan diawal Agustus 2020 ini.
Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kota Serang, Edinata Sukarya. “Iya, rencananya tanggal 10 dicairkan, simbolis oleh pak Wali Kota langsung,” jelasnya.
Lebih lanjut, Edinata menjelaskan, bantuan yang akan diberikan kepada nelayan jumlah nilainya Rp 500.000 per nelayan langsung lewat rekening masing-masing, jumlah penerima bantuan 1.527 nelayan. “Yang layak menerima batuan jumlahnya 1.527 orang nelayan, yang diajukan ada 2.500 orang, tapi begitu diteliti hanya 1.527 yang asli nelayan,” tuturnya.
Edinata mengatakan, bantuan itu diprioritaskan untuk modal nelayan kembali melaut setelah terhenti karena COVID-19. Sehingga, seharusnya bantuan itu digunakan untuk BBM kapal, biaya perbaikan kapal, atau perbaikan jaring yang rusak.
“Kalau kita kan takut tidak ada BBM, takut ada jaring yang rusak, untuk modal lah, tapi kalau untuk beli beras itu kan ada bantuan sembako. Tapi itu mah urusan dia setelah menerima uangnya,” imbuhnya.
Penulis/Editor : Asep Sopyan Af