progresifjaya.id, JAKARTA – Ribut-ribut soal PSN PIK 2 dengan proyek Ecowisata Tropical Coatsland di Pantura Kabupaten Tangerang, Banten dan PSN Rempang Eco-City di Kota Batam, Kepulauan Riau, Presiden Prabowo Subianto malah mengundang kedua bos pengembang raksasa tersebut ke Istana.
Keduanya masing- masing Sugianto Kusuma (Aguan) yang merupakan bos Agung Sedayu GroupĀ dan Tommy Winata bos Artha Graha Group. Bersama konglomerat dan pengusaha besar lainnya, mereka diperkenalkan Prabowo kepada miliarder asal Amerika Serikat Ray Dalio dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, akhir pekan ini, Jumat, 7 Maret 2025.
Sementara khalayak masih mempertanyakan dua pengembang raksasa yang proyeknya itu tidak lagi tercantum dalam Perpres 2/2025 tentang 77 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Di situ tecatat 48 PSN lama dan 29 PSN baru. Namun ke dua PSN PIK 2 dan Rempang tidak tercantum.
Sorotan publik atas dua perusahaan tersebut, karena dalam penguasaan lahan keduanya bermasalah dengan warga, penduduk atau pemilik lahan di wilayah yang menjadi tempat pembangunan proyek besar tersebut. Berbagai masalah sudah banyak mencuat ke permukaan. Tapi dengan dalih PSN, pihak pengembang melakukan kekerasan, intimidasi guna mendapatkan lahan milik penduduk atau warga setempat.
Dalam pertemuan tersebut Prabowo memperkenalkan Aguan yang katanya berasal dari Agung Sedayu Group. Dan Aguan merupakan konglomerat properti serta sejumlah industri lainnya.
“Sugianto Aguan dari Agung Sedayu Group. Yang mana merupakan konglomerat properti dan juga banyak industri lainnya,” ungkap Prabowo dikutip dari Antara, Minggu (9/3).
Lebih lanjut, Presiden juga mengenalkan sosok pengusaha Tomy Winata dari Artha Graha Group yang bergerak di bidang perbankan dan real estate kepada Ray Dalio.
Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menegaskan proyek strategis nasional (PSN) yang tidak dilanjutkan oleh pemerintahannya, diantaranya PSN PIK 2 Tropical Coastland dan Pempang Eco-City.
Hal tersebut dikatakan Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas dalam siaran persnya yang diterima media online ini, Sabtu (8/3).
Dikatakan, ada beberapa PSN warisan Presiden ke-7 Joko Widodo yang tidak masuk dalam Perpres 2/2025 tanggal 10 Februari. “Salah satunya adalah PSN PIK 2 Tropical Coastland, PSN Rempang Eco City dan PSN Bendungan Bener,” kata Busyro.
Busyro berujar tidak adanya sejumlah PSN lama dalam daftar baru yang diterbitkan pemerintahan Prabowo harus mendapat perhatian lebih. Sebab, ketentuan itu akan mempengaruhi keadaan di lapangan.
Maka dari itu, Busyro mendorong Prabowo untuk mempertegas status PSN lama yang tidak masuk dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 itu. “Presiden Prabowo harus mempertegas, bahwa PSN yang tidak diambil alih (carry out) dalam RPJMN 2025-2029 harus dihentikan,” ucap Busyro.
Dia menyampaikan PP Muhammadiyah juga akan melakukan kajian lebih lanjut terhadap PSN yang terdaftar dalam RPJMN 2025-2029.
“Kami akan mengkaji secara komprehensif dan kritis terhadap 77 PSN, yang terdiri dari 48 PSN lama dan 29 PSN baru, sebagaimana tercantum dalam Perpres,” kata Busyro lagi.
Editor: Isa Gautama