progresifjaya.id, JAKARTA – Warga klaster C 1 sampai klaster C 5 Rumah Susun (Rusun) Marunda segera direlokasi ke Rusun Nagrak. Relokasi ini dilakukan karena gedung C1 sampai C5 akan dikosongkan guna pembangunan gedung baru.
Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Marunda Uye Yayat Damyanti mengatakan, sebanyak 451 kepala keluarga yang menghuni klaster C1 sampai C5 segera direlokasi ke Rumah Susun Nagrak.
“Gedung C1 sampai C5 sudah dilakukan proses penghapusan oleh Dinas Perumahan karena tidak layak huni lagi dan segera di dilakukan pembangunan gedung baru,” ujar Uye dalam keterangannya
Sejak tahun 2019, proses relokasi ini sudah dilakukan sosialisasi. Tapi, karena kasus covid – 19 sehingga terkendala.
“Saat ini sudah ada perintah pengosongan, maka kita lakukan relokasi warga sesegera mungkin,” jelas Uye.
Disinggung proses relokasi, Uye menjelaskan, warga kita fasilitasi dan kita minta bantuan kendaraan ke Pemerintah Kota Jakarta Utara agar warga tidak terbebani. Termasuk anak – anak sekolah, kita fasilitasi transportasinya.
Menyangkut sewa gedung di Rusun Nagrak masih berlaku subsidi alias gratis sesuai peraturan gubernur dari Covid – 19 sampai saat ini. Warga hanya menanggung penggunaan listrik ke PLN serta penggunaan air ke PAM.
Ketua RT. C 5, Saharuddin Samad menjelaskan, kondisi gedung C1 sampai C5 ini memang sudah sangat mengkhawatirkan.
“Kita selaku warga juga sudah was-was untuk tinggal. Sudah pernah terjadi kanopi jatuh dari atas, tetapi tidak ada korban. Maka relokasi ini kita menyambut baik. Hanya ada problem bagi warga atas relokasi ini masalah pekerjaan, sebagian dari warga adalah nelayan dan sebagian lagi pekerja informal. Mungkin kalau pindah ke Rusun Nagrak akan mempengaruhi jarak tempuh ke pekerjaan,” kata Samad.
Jana Didi selaku tokoh warga di sekitar mengutarakan, terkait adanya insiden di klaster C5, sesuai arahan Kepala UPRS, warga C5 siap direlokasi ke UPRS Nagrak demi keselamatan jiwa.
“Akan tetapi, kita juga sebagai tokoh masyarakat akan pertimbangkan dampak sosialnya. Bagaimana saat ini warga lagi berusaha buka usaha kuliner untuk menopang hidup sehari-hari. Saya berharap sebagai tokoh masyarakat jangan buru-buru direlokasi dengan pertimbangan bagaimana warga yang tidak punya penghasilan tetap bisa bertahan hidup di UPRS Nagrak,” ungkapnya. (Mus).