progresifjaya.id, JOGJAKARTA – Ketua Umum PKB sekaligus cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadiri acara Haul KH Muhammad Munawwir di Ponpes Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta.
Ini menjadi rangkaian terakhir dari kegiatan Cak Imin selama melakukan kegiatan kampanye di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Sabtu (23/12/2023).
Acara haul KH Muhammad Munawwir turut dihadiri oleh Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj dan Ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
Menariknya, Cak Imin, Gus Yahya dan Said Aqil duduk bersama di barisan pertama tamu undangan. Ini menjadi momen langka bagi ketiganya untuk hadir di satu forum yang sama.
Saat hadir dalam acara haul tersebut, Cak Imin, Gus Yahya dan Said Aqil terlihat sama-sama memberikan sambutan.
Ketika memberikan sambutan dalam acara haul tersebut, Gus Yahya sempat menyentil Cak Imin yang baru kali pertama hadir di acara Haul KH Muhammad Munawwir, Krapyak. Hal itu berbeda dengan dirinya, yang selalu konsisten hadir dalam acara haul tersebut.
Ia pun mendoakan Cak Imin supaya ke depannya bisa hadir secara konsisten dalam acara haul meskipun pada Pemilu 2024 nanti kalah.
“Lalu pak Muhaimin baru hadir kali ini. Mudah-mudahan istiqamah walaupun mungkin tidak menang (di Pilpres 2024),” ujarnya diiringi gelak tawa tamu undangan di acara itu.
Setelah, Gus Yahya, giliran Said Aqil diminta memberikan sambutan sekaligus memberikan pidato. Ketika memulai pidatonya, Said Aqil lantas mendoakan Cak Imin untuk menjadi Wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 nanti.
“Yang saya muliakan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa dan cawapres 2024 yang insyaallah jadi. Gus Dr. dulu tetangga saya waktu sama sama masih susah,” kata Said Aqil memulai pidatonya dalam acara itu.
Diketahui, Said Aqil dan Gus Yahya memiliki pandangan politik berbeda pada Pemilu 2024 nanti. Said Aqil telah terang-terangan akan mendukung pasangan Anies-Muhaimin (AMIN).
Sementara itu, hubungan antara Gus Yahya dan Cak Imin sempat tidak akur, terlebih setelah pencapresan Cak Imin pada Pemilu 2024. Gus Yahya sempat menegaskan bahwa tidak ada calon presiden dan wakil presiden yang mewakili atas nama NU.
“Pertama, saya ucapkan selamat karena sudah dapat jodoh, gak jomblo lagi. Kemudian kalau soal sikap, saya tegaskan sekali lagi di sini yaitu tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi lagi ya, tidak ada calon atas nama NU!” ujar Gus Yahya kala itu.
Sehingga, bila ada calon tertentu, maka individu tersebut atas nama rekam jejak dan kapasitas yang bersangkutan. PBNU, kata Gus Yahya, tidak memberikan endorsement terhadap calon mana pun.
“Kalau ada klaim dari kiai-kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar. Karena tidak pernah ada pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon. Selama ini sama sekali tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaaan dan kemasyarakatan,” tutur dia.(Red)