progresifjaya.id, JAKARTA – Secara fisik, unit pelayanan Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Satlantas Polres Ciamis di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 271, Sindangrasa, Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat memang belum kategori prototype. Pun begitu, secara pelayanan Satpas ini tetap profesional dan tak kalah uhuy dengan yang kategori prototype. Pelayanan yang diberikan ke pemohon tetap berkualitas prima.
Selain pelayan yang tetap berstandar prima, teknologi yang digunakan untuk proses penerbitan SIM juga sudah standar 4.0. Untuk mengatur antrean pemohon, sistem First In First Out (FIFO) diterapkan agar antrean tidak krodit. Teknologi yang diperkenalkan sejak enam tahun silam ini adalah sistem antrean terintegrasi yang mendahulukan pemohon SIM yang pertama kali datang untuk dilayani. Meski bukan teknologi baru tapi tetap era 4.0, operasional sistem ini bisa menjamin akurat seluruh proses pelayanan SIM berjalan cepat, tertib, nyaman, teratur, dan transparan.
Sistem teknologi digital yang menggunakan nomor antrean micromatic ini kemudian diduetkan dengan teknologi finger print guna memastikan pemohon terbebas dari bujuk rayu calo dalam prosesnya.
Kemudian ujian teori juga tidak lagi dilakukan secara manual, melainkan menggunakan komputer atau tablet dengan penerapan teknologi e-AVIS (Audio Video Integrated System). Dengan sekelumit penjelasan ini, tentu sudah bisa direka seperti apa kualitas layanan prima di Satpas Satlantas Polres Ciamis, bukan.
Bintara urusan (Baur) SIM Satpas Satlantas Polres Ciamis, Aiptu Susanto Prakasa kepada progresifjaya.id menjelaskan, meski belum prototype, seluruh sumber daya manusia (SDM) yang bertugas di Satpas Polres Ciamis sudah masuk kategori terlatih. Selain cerdas memanfaatkan teknologi yang ada, psikis seluruh SDM juga sudah tergembleng terhadap berbagai situasi. Termasuk situasi saat diganggu pemberitaan miring media online.
“Ibaratnya psikis kami sudah ditamengi baja untuk menghadapi berbagai situasi. Kami bisa sangat humanis melayani pemohon, juga bisa bersikap tegas dan logis ke pihak yang coba mengganggu. Intinya kami tak mau kenyamanan pemohon SIM di sini terusik. Mereka harus mendapatkan kenyamanan di sini,” jelas Aiptu Susanto menegaskan, Selasa, (17/6).
Selain faktor teknologi dan kapabilitas SDM, Satpas Polres Ciamis juga melakukan inovasi penataan desain interior. Selain penyediaan layanan Free Wifi dan ruang ber-AC, juga disuguhkan layar monitor yang menampilkan mekanisme pembuatan SIM.
“Kami juga menyediakan ruang bermain dan belajar khusus bagi pemohon yang membawa anak-anak,” ujar Aiptu Susanto lagi.
Sejujurnya, uraian penjelasan sederhana yang disampaikan Aiptu Susanto Prakasa tentang pelayanan Satpas Polres Ciamis ini mengingatkan kita pada satu pernyataan Albert Einstein. Dalam pernyataannya ketika itu, Einstein berucap, “The value of a man should be seen in what he gives and not in what he is able to receive”.
Yang kalau di-Indonesiakan artinya kira-kira adalah, “Nilai seseorang harus dilihat melalui apa yang bisa dia berikan dan bukan pada apa yang bisa dia terima”.
Sinkronisasinya dari pernyataan itu adalah penjelasan di atas perihal kapabilitas SDM yang dimiliki Satpas Polres Ciamis. Selain cerdas memanfaatkan teknologi yang ada, psikis seluruh SDM juga sudah tergembleng terhadap berbagai situasi. Dan semua ini memang sengaja disiapkan supaya pemohon bisa mendapatkan kenyamanan maksimal. It’s a very mature thought. Amazing, right, bro. (Bembo)