progresifjaya.id, JAKARTA – Publik dikejutkan dengan video hasil investigasi Narasi Newsroom yang digawangi oleh Najwa Shihab pada 28 Oktober 2020 lalu.
Di dalam video yang diunggah oleh tim Narasi TV dan juga Najwa Shihab ini menunjukan dalang sebenarnya yang menyebabkan pembakaran halte Sarinah saat demo Omnibus Law.
Video berdurasi 9.58 menit di kanal YouTube Narasi Newsroom itu narator Narasi TV menceritakan bagaimana proses pembakaran halte Sarinah itu berlangsung.
Pelaku mula-mula datang dari arah Jalan Sunda secara berkelompok saat aksi mulai panas di perempatan Sarinah. Mereka sempat berfoto-foto dan melakukan pengamatan. Secara terencana, para pelaku kemudian berpencar untuk membakar Halte TransJakarta.
Saat mahasiswa terlibat bentrokan dengan Polisi di perempatan Sarinah, para pelaku sibuk melakukan pengrusakan halte. Mereka lantas memanfaatkan momen itu untuk melakukan pengrusakan lebih masif dengan sengaja menyulut api di dalam halte.
Rupanya tim Narasi TV menemukan fakta bahwa dalang pembakaran halte Sarinah bukanlah dari kalangan mahasiswa.
Sementara saat video tersebut selesai, Narasi TV menunjukkan foto para pelaku. Rata-rata mereka memakai baju hitam.
Juah sebelum hasil investigasi tersebut dipublikasikan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, sudah mengungkapkan para dalang rusuh di halte Sarinah itu.
Informasi tersebut, diperoleh Mahfud MD dari laporan Badan Intelijen Negara. Laporan tersebut di antaranya menjelaskan dirinya memperoleh laporan adanya pertemuan-pertemuan untuk merencanakan kerusuhan.
Selain itu, menurut Mahfud MD, laporan tersebut sudah cukup kuat disertai dengan saksi dan bukti. Bahkan gambaran mengenai peristiwa itu pun sebetulnya juga tergambarkan dengan jelas.
Kita dapat laporan akan terjadi ini, itu. Ada pertemuan si A, si B, ini bilang begini, ini saksinya, ini buktinya,” kata Mahfud dikutip dari kanal Karni Ilyas Club, pada Senin, 19 Oktober 2020.
Namun Mahfud MD tak menyebut kelompok perusuh itu dari organisasi, atau partai apa. Hanya saja, berdasarkan laporan yang diperoleh Mahfud MD terdapat pihak yang menyokong pendanaan oknum pemicu kerusuhan tersebut.
“Anarko itu kan biasanya yang sering anak muda, anak sekolah, dan sebagainya itu. Tapi (kerusuhan ini, red), memang sengaja ada yang digalang, disuruh masuk, menyusup, lalu memprovokasi, kamu masuk dari sana, kamu mancing ini,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Mahfud MD, Sesmenko Tri Suwondo menjadi korban dalam kerusuhan itu. Mobil dinas milik Tri Suwondo dilempari oleh para perusuh.
Sumber: Lingkar Madiun
Editor: Hendy