progresifjaya.id, JAKARTA – Pola kerja berbalut layanan kualitas prima kental terasa di unit pelayanan Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Polres Indramayu. Sejak titik awal di pintu masuk, pola kerja ini terlihat jelas sudah disuguhkan.
Dengan penuh keramahan, petugas yang berjaga di pintu masuk langsung berupaya mengatur ketertiban para pemohon yang datang – baik yang mendaftar lewat nomor WhatsApp 08112331338 maupun yang daftar langsung di Satpas.
Penerapan sistem FIFO ( First In Firts Out ) pun juga turut dimainkan dalam upaya ini. Terhadap pemohon yang kelihatan masih kebingungan, si petugas langsung sigap memberi arahan dengan penuh senyum.
Sistem FIFO sendiri adalah teknologi digital yang digunakan buat mengatur antrean pemohon dengan penggunaan nomor antrean micromatic. Teknologi ini juga dipadukan dengan pemanfaatan finger print sejak tiba di pintu masuk pelayanan.
Kedua teknologi ini digunakan Satpas prototype yang berlokasi di Jl. RA Kartini Nomor 8, Margadadi, Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, untuk menghilangkan potensi terjadinya praktik pungutan liar (pungli) dan calo.
Dengan penggunaan finger print dan nomor antrean micromatic, otomatis cuma si pemohon yang bisa masuk ke area pelayanan proses penerbitan SIM. Tak ada yang bisa ngintilin si pemohon karena langsung ditolak oleh sistem secara otomatis.
Selanjutnya adalah tahapan uji teori dan praktik. Untuk uji teori, pemohon bisa mengikuti layanan uji teori online area terbatas. Ujian teori ini diikuti pemohon dengan memakai internet sehingga online dan bisa dikuti secara praktis dari ponsel, baik yang berbasis android maupun apple. Layanan prima ini disajikan dengan maksud mempercepat proses agar bisa on schedule atau tepat waktu selesai dikerjakan pemohon.
Sedangkan buat pemohon yang tak ikutan uji teori jalur online, pelaksanaannya bisa secara reguler lewat program ujian AVIS (Audio Visual Integrated System).
Selain penerapan teknologi era 4.0 yang disuguhkan para petugas terlatih, Satpas prototype Polres Indramayu juga menyajikan kenyamanan buat pemohon lewat model penataan apik desain interior. Setiap sisi ruang dicreate optimal guna memunculkan aura nyaman buat pemohon. Fungsi ruangan juga dibuat maksimal buat target pemohon disabilitas, wanita hamil, juga buat membawa anak. Benar-benar tak ada ruang yang terlihat mubazir di Satpas ini. It’s really cool, bro. Excellent.
Kanit Regident Satlantas Polres Indramayu, Ipda Endang Sudrajat dalam pernyataan resminya mengatakan, pelayanan prima yang disuguhkan Satpas Polres Indramayu ke masyarakat hakikinya juga tak sebatas pelayanan dalam area Satpas saja.
Guna membuat masyarakat tambah nyaman dan makin merasa mudah mendapatkan SIM, sajian layanan baru berjudul SIM Delivery yang inovatif juga sudah on air. Layanan bernilai humanis tinggi ini dibuat untuk membantu masyarakat bisa menerima SIM di rumah tanpa harus datang kantor Satpas.
“Masyarakat bisa pakai layanan gratis ini hanya dengan mengajukan permohonan secara daring. Nanti tinggal tunggu petugas datang ke alamat yang tercantum di formulir pengajuan. Sangat simple kok, teknisnya,” kata Ipda Endang.
Dijelaskannya juga, optimalisasi pelayanan prima Satpas Polres Indramayu akan terus berinovasi buat menjaga kenyamanan masyarakat yang sudah terbangun. Kritik dan saran untuk perbaikan pelayanan agar semakin baik juga sangat diharapkan dari masyarakat.
“Kami harus bisa sajikan pelayanan prima numero uno ke masyarakat setiap hari. Hukumnya wajib. Apalagi dalam sehari bisa sampai 100 orang pemohon SIM baru dan 50 pemohon perpanjangan SIM yang datang ke Satpas,” kata Ipda Endang lagi.
“Dan kuantiti pemohon itu baru bisa ternilai qualified kompetensi pengendara jika layanan prima yang diberikan pihak Satpas adalah grade number one. This is our work target to be able to be better again. Hopefully we can always achieve it. Aamiin,” imbuhnya lagi. (Bembo)