progresifjaya.id, JAKARTA – Ditresnarkoba Polda Metro Jaya sukses mengacak-acak laboratorium home industry narkoba tembakau sintetis atau sinte di perumahan elite Mountain View, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lima orang dengan peran pengendali hingga kurir dibekuk dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Kelima tersangka yang kini mendekam di balik jeruji besi itu adalah F, lalu dua orang peracik berinisial S dan H, kemudian B sebagai penjaga gudang, dan GBH sebagai kurir atau reseller.
Oleh penyidik Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, kelima tersangka ini juga sudah disangkakan dengan pasal berlapis. Mereka dijerat dengan Pasal 113 ayat 2 subsider Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman maksimal yang bisa didapat adalah penjara seumur hidup atau minimal 20 tahun kurungan bui.
Dalam jumpa pers yang digelar di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Kamis, (2/5), tersangka GBH yang berperan sebagai kurir sekaligus reseller membuat pengakuan ditawari bayaran fantastis. Dia dijanjikan bayaran Rp80-100 juta.
“Sebagai kurir doang (perannya). Reseller. Saya dijanjiin Rp80-100 juta,” kata G di hadapan Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suyudi Ario Seto yang memimpin jalannya jumpa pers.
Pun demikian, terusnya, dia baru menerima dana operasional Rp5 juta.
“Belum (dapat bayaran Rp100 juta). Baru operasional doang, sekitar Rp5 juta,” akunya lirih.
Pengakuan juga datang dari H yang berperan sebagai peracik tembakau sinte. Dia mengaku diajari oleh tersangka F sebagai pengendali proses membuat narkotika tersebut.
“H ya ini. Jadi ini laboratoris ya kamu. Yang meracik ya, diajarkan oleh F. Lewat HP. Jadi belajarnya dari website ya?” tanya Wakapolda Suyudi Ario Seto.
“Nggak, karena yang memandu si F,” jawab H tertunduk malu.
Wakapolda Suyudi selanjutnya menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan, gudang penyimpanan bahan-bahan narkotika sindikat ini berada di Serpong, Tangerang Selatan. Sementara laboratorium tempat peracikannya dilakukan di sebuah rumah di perumahan elite Mountain View, Sentul, Kabupaten Bogor.
Dikatakannya juga, semua bahan baku utama pembuatan narkotika jenis tembakau sinte sindikat ini dibeli dari Tiongkok.
“Informasi dari masyarakat terkait sindikat narkoba jenis pinaca tersebut yang akan dikirim melalui paket ke Indonesia. Prekusornya ini dibeli dari Tiongkok,” kata Wakapolda Suyudi Ario Seto.
Dia juga mengatakan, semua proses transaksi dilakukan F sebagai pemodal dan pengendali sindikat ini dengan uang kripto.
“Yang menarik dari sindikat ini adalah pinaca-nya. Kalau biasanya pinaca-nya dari luar, kalau ini nggak. Pinaca-nya dibikin dari sini mengikuti arahan tersangka F yang juga pemodal sindikat ini,” Wakapolda Suyudi berujar. (Bembo)
komentar terbaru