progresifjaya.id, KOTA BEKASI – Melihat sekolah-sekolah di Kota Bekasi masih banyak kekurangan meubeler. Pasalnya, setiap sekolah memiliki dua ruang kelas yang meubelernya tidak layak pakai.
“Kami prihatin akan hal tersebut karena mengganggu serta menghambat proses pembelajaran di satuan pendidikan,” kata Kabid Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Marwah Zaitun, baru-baru ini.
Menurut dia, Disdik Kota Bekasi setiap tahunnya selalu menganggarkan pengadaan meubeler. Namun APBD yang tidak mencukupi, membuat pengadaan meubeler menjadi tertunda.
“APBD yang belum mencukupi untuk pengadaan meubeler dan APBD belum juga ada anggaran untuk meubeler, sehingga setiap tahun belum bisa mengakomodir meubeler yang rusak dan menambah yang kurang,” ungkapnya.
Marwah tak memungkiri adanya dampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM) akibat banyaknya meubeler kelas yang rusak.
Sambil menunggu anggaran untuk pengadaan, pihaknya menyarankan agar pihak sekolah-sekolah melakukan perbaikan meubeler yang rusak dan yang masih layak pakai.
“Proses pembelajaran terganggu karena kurangnya kenyamanan peserta didik dalam kelas. Solusi sementara, menyarankan pihak sekolah untuk memperbaiki meubeler yang masih bisa diperbaiki,” ungkapnya. (Jamin S/Elwi N)